MEDIA PAKUAN - Aksi gerakan sosial anggota DPR RI Dedi Mulyadi ketika membersihkan Pasar Rebo Purwakarta dikritik seorang mahasiswa.
Dedi Mulyadi yang saat itu sedang membereskan tumpukan sampah bersama warga dan pedagang, tiba tiba didatangi seorang mahasiswa yang mengaku mewakili masyarakat Purwakarta.
Mahasiswa tersebut menanyakan motif dibalik Dedi Mulyadi membersihkan lingkungan Pasar Rebo Purwakarta tersebut.
Baca Juga: XL Axiata Ikut Dorong Karyawan Perempuan Capai Level Pimpinan, Aliansi G20 Empower Indonesia
Malah mahasiswa tersebut mencecar Dedi dengan menyebutnya bukan sebagai pelaksana teknis.
Lantas Dedi Mulyadi menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut dengan santai dan tegas. "Saya sebagai warga yang ingin Purwakarta bersih," katanya.
Kegiatan bersih bersih tersebut menjadi terhambat sebab warga sekitar malah menonton kegaduhan kecil yang dipicu mahasiswa tersebut.
Baca Juga: Bau Kaki hingga Tumit Pecah-pecah! Wajib Dicoba Khasiat Air Garam: Miliki Segudang Manfaat Lho
Kemudian si mahasiswa mengatakan,"saya mewakili masyarakat Purwakarta," ucapnya.
Lalu dibalas lagi oleh Dedi,"anda mewakili masyarakat Purwakarta, masyarakat mana yang anda wakili?" tanyanya.
Mahasiswa tersebut mengaku berasal dari Plered yang langsung dicecar balik oleh Dedi Mulyadi.
"Apa Anda Tahu di Plered ada mobil yang diparkir selama setahun dan dibiarkan?" kata Dedi.
Baca Juga: Dapat Jodoh, Unggah Foto Ria Ricis dan Teuku Ryan: Netizen Doakan Dr Aditya Segera Menikah
"Apa Anda Tahu ada sampah menumpuk dua bulan sampai membusuk," lanjutnya.
Dedi yang merasa menyia-nyiakan waktu berdebat dengan mahasiswa tersebut ia langsung mengajaknya ikut bersih bersih pasar.
Namun ia tidak menyanggupinya dengan alasan ada agenda kegiatan lain. Dedi Mulyadi pun 'menyemprot' mahasiswa tersebut.
"Mungut Sampah pakai kompetensi. Orang yang berpikir kayak Anda ini membuat negara tidak maju. Silih sedekkeun, tidak punya keinginan memperbaiki secara langsung, pinternya berteori dan ngomongnya tinggi," tandasnya.
"Saya anggota DPR membersihkan sampah di kampung Anda. Harusnya Anda malu! Orang mahasiswa kayak Anda lagunya kayak menteri," ucap Dedi Mulyadi.***