Sejarah Dianjurkannya Berkurban Setiap Tanggal 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha

- 20 Juni 2021, 09:20 WIB
Surat Al Kautsar ayat 1-3 lengkap, ayat tentang perintah berkurban.
Surat Al Kautsar ayat 1-3 lengkap, ayat tentang perintah berkurban. /Pexels.com/RODNAE Productions
 
MEDIA PAKUAN - Dalam sejarah Islam, Hari Raya Kurban ini terjadi bermula ketika Nabi Ibrahim AS mengalami mimpi yang terus berulang. 
 
Dalam mimpinya, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra kesayangannya, yaitu Ismail.
 
Kemudian sangayah dengan rasa berat hati terpaksa menyampaikan mimpi itu, bahwa Allah SWT memerintahkan untuk menyembelih anaknya.
 
 
Allah SWT berfirman dalam QS. As-Shaffat ayat 102 yang artinya:
 
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
 
 "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
 
 
Kemudian, Ismail, memintah ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan menajamkan pisau supaya ketika disembelih Ismail tidak meronta kesakitan. 
 
Ia juga meminta pakaiannya diberikan kepada sang ibunda sebagai bentuk kenang-kenangan. Tiba-tiba pisau untuk menyembelih Ismail tidak dapat digunakan.  DI sitilah, Allah SWT menggantikan sosok Ismail dengan seekor kambing untuk disembelih. 
 
Hal ini tercantum dalam QS. Ash-Shaffat ayat 107 yang artinya:
 
 
"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
 
Peristiwa ini adalah bentuk ketaatan seorang hamba  kepada Allah SWT. 
 
Dengan adanya kisaha ini, menjadi awal mula ibadah kurban yang sangat dianjurkan setiap 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha.**

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x