Dampak Buruk Ibu Alami Obesitas saat Hamil Akibatkan Anak Alami Stunting

6 April 2022, 12:45 WIB
Ilustarasi Dampak Buruk Ibu Alami Obesitas Saat Hamil Akibatkan Anak Alami Stunting /Pexels.com/ Amina Filkins/

MEDIA PAKUAN - Stunting menjadi pembahasan yang hangat dibicarakan saat ini.

Alangkah lebih baik jika seorang ibu mempersiapkan diri dan berat badannya saat hamil, agar nantinya jumlah Stunting bisa di tekan.

Karena ibu hamil yang terlalu gemuk dapat berisiko memberikan dampak buruk kesehatan calon bayi yang dikandungnya dan terhindar dari Stunting.

Baca Juga: Resep Kacang Umpet untuk Disajikan pada saat Idul Fitri

"Khusus yang obesitas, ibu obesitas dua kali lipat kemungkinan dia menderita preeklampsi," kata Dokter Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan Konsultan Obstertik Ginekologi Sosial (POGI) Prof. DR. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH, dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring, dikutip Rabu 6 April 2022.

Dia menjelaskan mengenai Preeklampsia adalah suatu gangguan kehamilan ditandai dengan tekanan darah tinggi kemudian kandungan protein yang tinggi dalam urin.

Bila ibu sampai mengalami Preeklampsia maka berisiko nantinya akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah atau IUGR (Intra Uterine Growth Restriction).

Baca Juga: 12 Jam Berlalu, Jamaah Umroh Ini Tiba-Tiba Hilang Begitu Saja di Depan Ka'bah, Ternyata Ini Penyebabnya

Bayi IUGR berisiko dua kali lipat mengalami stunting atau kondisi tubuh anak yang pendek

Hal tersebut dikibatkan karena kekurangan gizi kronik yang disebabkan oleh asupan makanan adekuat atau kebutuhan makanan anak meningkat karena dia mengalami penyakit seperti infeksi.

"Sedangkan ibu yang preeklampsi, rata-rata untuk menolong ibunya kita tidak mengizinkan ibunya hamil sampai cukup bulan. Sebagian mereka diterminasi kehamilannya pada masa pre-term. Prematur saja meningkatkan risiko stunting dua kali," jelas ujar Ketua Pokja Angka Kematian Ibu (AKI) itu. ​​​​

Baca Juga: Berdoalah pada Waktu Sahur, Maka Kamu akan Mendapatkan Hal Ini, Menyesal Jika Dilewatkan!

Bayi dengan berat badan kecil selama didalam kandungan tak akan tumbuh dengan baik. Selain itu juga bayi tersebut akan lahir secara prematur dan dapat berisiko stunting hingga 7,5 lipat.

"Ini menyedihkan. Gemuk itu bukan hal yang baik-baik saja," kata Prof. Ocviyanti.

Dalam penjelasannyaengatakan bahwa Berat badan ideal ibu untuk memulai kehamilan tidak boleh dari 60 kg.

Angka tersebut dihitung berdasarkan rata-rata tinggi badan perempuan Indonesia antara150-160 cm.

Baca Juga: Makin Memanas! AS Alokasikan Bantuan Militer Tambahan hingga Senilai 100 Juta Dolar untuk Ukraina

Dan selama kehamilan sang ibu juga perlu menjaga dan memperhatikan kenaikan berat badannya.

Pada lima bulan pertama kehamilan, dan berat badan ibu sudah normal maka tidak jadi masalah jika tidak mengalami kenaikan berat badan. Tetapi bila berat badan naik, diusahakan tak boleh lebih dari 6 kg sepanjang kehamilannya.

"Kita bukan makan untuk dua orang. Lima bulan pertama kehamilan kalau berat badan normal tidak perlu naik berat badan juga tidak apa-apa. Naik 1-2 kg cukup. Tetapi kalau berat badan berlebih bahkan sepanjang kehamilan tidak boleh lebih dari 6 kg," kata Prof. Ocviyanti.

Baca Juga: Inilah Ancaman Rasulullah Kepada Orang yang Sengaja Berdusta atas Nama Beliau

Anak dikatakan mengalami stunting, tidak hanya berasal dikarenakan ibu hamil yang gemuk dan mengalami kenaikan berat badan tak terkontrol saja tetapi mereka alami kekurangan energi kronik (KEK) serta anemia.

Dari data Riskesdas terbaru menunjukkan 17 persen ibu kondisi KEK, sementara itu anemia dihadapi sekitar 50 persen ibu di Indonesia.

"Sudah ada yang kekurusan, kegemukan 30-40 persen, 50 persen ibu hamil anemia, ini jelas berisiko terhadap terjadinya stunting dan kematian ibu," tutur Prof. Ocviyanti.

Baca Juga: Lakukan Dua Jihad Ini pada Bulan Ramadhan dan Dapatkan Pahala Tanpa Batas!

Untuk mengurangi dampak stanting tersebut pihaknya juga menyarankan agar para ibu hamil mengikuti langkah-langkah yang sudah diinformasikan Kementerian Kesehatan

Yaitu rutin menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter, memastikan tidak memiliki risiko KEK, obesitas, penyakit penyerta dari awal dan tidak anemia.

"Kalau ini bisa kita kendalikan, kita berharap generasi muda di 2024 dimulai dengan angka stunting yang turun, nantinya betul-betul menjadi golden generation," demikian saran dia.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler