Alasan Megapa Orang Muslim Tidak Diperbolehkan Menggunjing Saudaranya Sendiri

- 2 Januari 2024, 18:00 WIB
 Ilustrasi sedang menggunjing
Ilustrasi sedang menggunjing /Unplash.com/Ben White

Mengutip NU, diriwayatkan bahwa pada zaman Rasulullah SAW, apabila ada orang yang bergibah, maka hukumannya akan langsung diperlihatkan. Misalnya saja, dua wanita yang diperintah oleh Rasulullah untuk memuntahkan darah kental dari mulutnya setelah menggunjing saudaranya.

Pada zaman itu, gibah bahkan dianggap lebih berat daripada zina. Hal ini juga tercantum dalam salah satu hadis.

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya:

"'Gibah itu lebih berat dari zina.'" Seorang sahabat bertanya, 'Bagaimana bisa?'. Rasulullah SAW menjelaskan, 'Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun, pelaku gibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang digibahnya.'." (HR At-Thabrani)

Tak hanya itu, diriwayatkan juga bahwa Allah SWT pernah berfirman kepada Nabi Musa AS. Berikut bunyinya:

Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertobat dari perbuatan gibah, maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat gibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka."

Demikian penjelasan tentang apa arti ghibah dan hukumnya dalam Islam. Setelah membaca artikel tersebut apakah masih enggan untuk menjauhi ghibah? Jangan lupa scroll terus artikel selanjutnya di Media Pakuan!.***

Halaman:

Editor: Muhtarudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah