Jangan Salah! Iman Tidak Akan Sempurna Sampai Kamu Melakukan Hal Ini

- 15 Maret 2023, 15:51 WIB
Ilustrasi. Iman tidak akan sempurna bila belum melakukan hal ini
Ilustrasi. Iman tidak akan sempurna bila belum melakukan hal ini /Josh Boot

MEDIA PAKUAN - Dalam satu riwayat dikatakan bahwa tidaklah iman seseorang sempurna sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Hal ini penting untuk kita renungkan karena ini berhubungan dengan sempurnanya keimanan kita, hal ini dijelaskan dalam satu hadits berikut ini.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ 

رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

Baca Juga: Wajib Tahu! Berikut Ini Alasan Mengapa Shalat Harus Dilakukan Di Awal Waktu

“Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman dengan iman sempurna sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari Muslim)

Penjelasan Hadits :

Hadits di atas semakna dengan hadits dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash Ra Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, :

“Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain.” 

(HR. Muslim 1844) 

Baca Juga: Kamu Wajib Tahu! Berikut Enam Balasan Istimewa Bagi Orang yang Bertakwa

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata mengenai hadits di atas :

“Di antara tanda iman yang wajib adalah seseorang mencintai saudaranya yang beriman lebih sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. 

Ia pun tidak ingin sesuatu ada pada saudaranya sebagaimana ia tidak suka hal itu ada padanya. 

Jika cinta semacam ini lepas, maka berkuranglah imannya.”

Sikap yang dilakukan oleh seorang muslim ketika melihat saudaranya yang melakukan kesalahan adalah menasihatinya. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,:

Baca Juga: Wajib Tahu Ini, Keutamaan Membaca Shalawat Umi Pada Hari Jumat, Gak Baca Rugi!

“Jika seseorang melihat pada saudaranya kekurangan dalam agama, maka ia berusaha untuk menasihatinya membuat saudaranya jadi baik.” 

Adapun jika muslim tersebut pelaku dosa besar seperti pemakan riba atau rentenir dan suka mengghibah atau menggunjing, maka orang tersebut dicintai sekedar dengan ketaatan yang ada padanya dan dibenci karena maksiat yang ia terus lakukan.

Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x