Network
MEDIA PAKUAN - Di Jeddah ada salah satu pemukiman yang kebanyakan penghuninya adalah pekerja Indonesia.
Tak hanya dari Indonesia, yang menyewa kontrakan di sana juga berasal dari berbagai negara. Yakni India, Pakistan dan negara lainnya.
Walaupun terbilang pemukiman kumuh, buah-buahan yang dijual ditinggalkan begitu saja oleh penjualnya. Namun tetap aman tak ada yang mengambilnya.
Aneka buah-buahan tersebut antara lain, anggur hijau, anggur hitam dan anggur merah.
Selain itu, penampung air besar mereka letakkan di bawah dekat jendela atau pintu.
Hal ini disebabkan di sana mereka kekurangan air. Air datang bisa sampai dua bulan sekali.
Beralih pada bangunan kontrakannya yang menjulang, Alman dalam vlog di YouTubenya memperlihatkan lebih dekat suasana dan kondisi pemukiman itu.
Sebelum memasuki kontrakan-kontrakan yang ada di pemukiman Jeddah, harus melewati sebuah pintu yang membawa kita pada undakan tangga yang berliku.
Pencahayaan ruangan yang redup, kita diharuskan untuk berhati-hati menaiki setiap anak tangga. Di mana bangunan ini memiliki beberapa lantai.
Untuk biaya sewa kontrakan, Manaf, salah satu penghuni kontrakan yang berasal dari Madura sekitar 30 tahun sudah tinggal di kontrakan Jeddah.
Ia harus merogoh saku sebesar 3 juta 650 ribu per bulan. Ruangan yang disediakan yakni terdapat dua kamar dan dapur serta kamar mandi.
Baca Juga: Maknyos di Mulut! Ini Resep Risoles Isi Daging Ayam dan Sayur: Ini Jajanan Kekinian Lagi Hits
"Ngomong-ngomong, kontrakan di perumahan tua gini berapa duit, Man?" Tanya Alman.
"1 bulan 1000 Real," katanya.
"1000 Real kalau dirupiahkan itu sekitar 3 juta, ya," Alman memastikan.
"3 juta 650 ribu," ujarnya.
"Ohh mahal juga, ya," kata Alman.***
