Lelaki itu meminta untuk melihat al-Quran kesayangan suaminya itu. Benar dan sangat mengharukan apabila dia melihat naskah yang mulia itu kelihatan lusuh, helaian-helaiannya kelihatan selalu dibuka berkali-kali. Dan ada bekas-bekas airmata di kertasnya, tanda seseorang sering menangis berjurai airmatanya tatkala membuka lembaran yang maha suci ini.
Pastinya lelaki ini sangat mulia peribadinya. Hatinya telah bersatu dengan ruh al-Qur’an. Dia sangat mengasihi kalimah-kalimah Allah itu dengan sesungguhnya. Berarti ia mengasihi Allah dengan seluruh jiwa dan raganya.
Marilah kita menghidupkan al-Quran di dalam masjid kita, didalam rumah kita, di dalam diri kita, setiap masa dan ruangkan masa setiap hari untuk membaca dan pahami isi-isinya.
Memuliakan al-Quran saja sudah mendapat syafaat apalagi kita belajar baca dengan benad dan mengamalkannya.
Wallahu'alam.***