MEDIA PAKUAN - Bershalawaat kepada Nabi Muhammad merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.
Orang yang engan bershalawat pada Nabi Muhammad SAW disebut orang yang sangat pelit.Seluruh ulama menyepakati baca shalawat termasuk kesunnahan dan perbuatan baik.
Shalawat adalah perintah Allah yang Allah sendiri juga melakukannya.
Karena orang yang tidak bershalawat ketika nama Nabi Muhammad disebut dia termasuk orang yang pelit.
Baca Juga: Ramalan Asmara Mingguan, 5 Zodiak Ini Dilema, Capricorn Tampak Buruk
Rasulullah berkata:
اَلْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang pelit itu adalah orang yang ketika disebut namaku ia enggan bershalawat” (HR: al-Tirmid
Dalam Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 56, Allah menyatakan tegas hal ini.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. [QS: Al-Ahzab: 56]
Berikut adalah tiga alasan penting kita bershalawat
Baca Juga: Paparkan Kriteria Penerima BLT BBM 2022, Akhirnya Kemensos Cairkan Bansos Rp600.000
Pertama, bershalawat kepada Nabi merupakan wasilah ampunan dari Allah Swt dan terkabulnya hajat.
Sebagaimana Rasul pernah menjelaskan dalam sebuah hadis bahwa setiap orang yang bershalawat atasnya akan diampuni sepuluh dosa dan diangkat sebanyak 10x derajat (HR. Nasai)
Kedua, shalawat yang kaum muslim haturkan kepada beliau tidak untuk Rasul semata akan tetapi akan kembali kepada orang yang bershalawat.
Sebab Rasulullah merupakan kekasih Allah yang makshum sehingga sejatinya shalawat tersebut hanyalah sebagai bentuk rahmat kepada umatnya.
Sebagaimana disebutkan dalam Riyadh al-Shalihin, bahwa setiap yang bershalawat satu kali kepada Rasul maka Allah akan bershalawat atasnya sepuluh kali.
Ketiga, Rasulullah merupakan sosok yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang penuh dengan cahaya islam.
Maka sudah selayaknya kita menghaturkan shalawat atasnya. Karena itulah, jelas Ibnu Qayyim dalam Majmu’ al-Fatawa, Allah memerintahkan umat Islam bershalawat untuk kekasihnya setelah mengabarkan bahwa Dirinya dan para Malaikat telah bershalawat.***