Network
MEDIA PAKUAN - Futur berasal dari bahasa Arab yaitu fatara - yafturu - futuran, yang artinya menjadi lemah, malas.
Orang yang mengalami sifat futur biasanya akan mengalami penurunan kualitas dan kuantitas dalam amal shalih atau beribadah.
Futur juga sering dikaitkan dengan penyakit, karena berubahnya sikap seseorang.
Dalam perubahan ini, kita patut mempertanyakan bagaimana keimanan seseorang, apakah masih istiqomah atau merosot berbanding terbalik dengan sebelumnya.
Baca Juga: Stand Up Komedi Marshel Widianto di 'SOMASY' Deddy Corbuzier: Muka Loe Tidak Mendukung
Berikut 9 tips menghilangkan futur :
1. Memperbanyak istighfar, yaitu dengan memohon ampun dan minta pertolongan Allah.
Agar hati selalu dibukakan hidayah dan diperlembut untuk selalu senang mengerjakan ketaatan.
2. Paksa diri agar selalu beribadah
Setiap kali malas dan menunda-nunda beribadah, ingat sesuatu hal "andai aku mati dalam keadaan seperti ini, bekal apa yang aku punya?"
“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu kan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumu’ah : 8).
Baca Juga: Jose Mourinho Berikan Sepatu Seharga 12 Juta kepada Felix Afena-Gyan: Aku akan Membuatmu Bangga
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An-Nisa’ : 78).
3. Jangan menjauhi Al-Qur'an ataupun lupa membacanya walau satu ayat.
4. Cari lingkungan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah, sehingga membawa diri kepada kebaikan.
Dengan mengikuti majlis ilmu, dan tidak pernah meninggalkan kajian.
5. Jangan merasa diri memiliki ilmu, karna akan menimbulkan penyakit ujub (sombong) hingga malas beribadah dan menuntut ilmu.
Ujub penyakit yang berbahaya, pahami kembali kajian yang pernah diikuti dan murajaah semua ilmu yang pernah dipelajari.
6. Cari teman yang shalih atau shalihah, teman yang bisa diajak diskusi perihal ilmu agama, sehingga bisa saling mengingatkan dan merangkul.
7. Memperbanyak dzikir, dan amalan sunnah lainnya
Jika susah, paksakan karena In Syaa Allah, nanti akan terbiasa dan akan merasa sedih jika meninggalkannya walau satu kali.
9. Paksakan hati dan diri untuk beribadah dan menuntut ilmu.
Maka tinggalkanlah apapun yang membuatmu jauh dari sang Pencipta dan paksakanlah diri jika futur menguasai.***
