Network
MEDIA PAKUAN - Kisah pilu TKI yang bekerja di Arab Saudi pernah mengalami makan kardus karena tidak adanya makanan.
TKI ini bernama Samsul Aripin dia menceritakan kisah perjalanan hidupnya ketika bekerja di Arab Saudi.
Samsul mengatakan pada saat dirinya bekerja di Arab Saudi dirinya harus menanggung semua resiko yang menimpa dirinya sehingga membuat dirinya bertekad untuk pulang dan tidak melanjutkan pekerjaannya.
Samsul merupakan salah satu pekerja di Arab Saudi sebagai TKI kaburan, karena sebelumnya dia memiliki majikan yang kurang baik yakni dirinya tidak di gaji.
Baca Juga: Gempar Seorang WNI Bugil di Jalanan Jepang, Serang Pengemudi Mobil
Karena dirinya tidak digaji sehingga dia memutuskan untuk kabur dan musibah menimpanya yakni dirinya sempat di penjara dan sempat kelaparan.
" Saya ditahan akan di deportasi dan pernah makan kardus karena tidak ada makanan." ujar TKI
Pada saat dirinya akan di deportasi akhirnya majikan mengetahuinya dan memutusan untuk mengeluarkan TKI ini.
Setelah dirinya dikeluarkan oleh majikan dirinya pindah bekerja yaitu sebagai sopir Trailer yang mengirim barang ke berbagai daerah.
Baca Juga: Telanjang Dikejar Rusa Sampai Tersesat di Hutan, Malangnya Pria Australia Ini Malah Didenda Polisi
Baca Juga: Kronologi Kebakaran di Kawasan Kemayoran, Hati-hati dengan Listrik yang Bisa Rugikan Ratusan Juta!
Namun pada saat dirinya bekerja sebagai supir dirinya harus menanggung resiko di perjalanan yakni membayar tilangan dengan uang pribadi.
Dari situlah dirinya tidak sanggup lagi bekerja dan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pulang ke Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan di Arab Saudi peraturan yang sangat ketat dan pada saat terkena tilang harus membayar dengan jumlah uang yang cukup besar.
" Saya ingin pulang bukan karena gaji melainkan igomah, asuransi, tilangan, ditanggung sendiri, sedangkan gaji saya tidak mencukupi." kata TKI dikutip Media Pakuan dari youtube Khairul azam Alfarizi.
Itulah alasan TKI ini untuk berhenti bekerja di Arab Saudi dan memutuskan pulang ke Indonesia.***
