Tradisi Unik Khas Tahun Baru Imlek, 4 Ritual Ibadah Ini Wajib 'Berprasetya Hidup Lurus Sepanjang Tahun'

- 29 Januari 2021, 13:55 WIB
Petugas memandikan patung Dewa di vihara buddhayana, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/01/2021). /Portal Surabaya/Julian Romadhon
Petugas memandikan patung Dewa di vihara buddhayana, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/01/2021). /Portal Surabaya/Julian Romadhon /

Dalam rangkaian pertama, umat Khonghucu melaksanakan ibadah yang disebut disebut Er Shi Sheng An atau Ji Si Siang An, yakni memanjatkan puji syukur atas keselamatan dan berkah yang telah diterima selama 1 tahun.

Sembahyang ini adalah prosesi menghantarkan Dewa Dapur Zao Jun ke surga untuk melaporkan tugasnya selama setahun di bumi kepada Tian. Banyak versi yang menceritakan legenda tentang asal usul Dewa Dapur Zao Jun.

Baca Juga: Kenang Mantan KSAD Wismoyo, A.M Hendropriyono: Beliau Pemimpin yang Disayangi Anak Buahnya

Kedua, malam menjelang pergantian Tahun Baru Imlek. Satu ibadah wajib bagi umat Khonghucu adalah ibadah Zhu Xi yang dimaknai sebagai doa di ujung tahun atau doa penutup tahun.

Ibadah ini dilakukan di depan meja abu leluhur masing-masing keluarga, sebagai wujud laku bakti pada para leluhur, sebagaimana yang menjadi inti ajaran Khonghucu.

Ketiga, pagi harinya umat Khonghucu juga bersembahyang kepada Tuhan, seraya berjanji hidup lebih baik di tahun berjalan.

Baca Juga: BPPTKG : Izinkan Pengunsi Pulang Rumah, Erupsi Awan Panas Beralih ke Arah Barat Daya

Kemudian setelahnya memberikan selamat dan memohon restu kepada orangtua atau yang dituakan, serta sampai dua pekan berikutnya saling bersilaturahmi memberikan ucapan selamat serta saling mendoakan kebahagiaan dan kesejahteraan di tahun yang baru.

Keempat, pada puncak malam tanggal 8 bulan 1 penanggalan Imlek, antara jam 23.00-01.00, seluruh umat Khonghucu melakukan sembahyang besar ke Hadirat Tian, Jing Tian Gong/Keng Thi Kong, berprasetya untuk hidup lurus sepanjang tahun.

Sembahyang ini dilakukan di depan pintu rumah menghadap langit lepas dengan menggunakan altar yang terbuat dari meja tinggi berikut sesaji, berupa Sam-Poo (teh, bunga, air jernih), Tee-Liau (teh dan manisan 3 macam), Mi Swa, Ngo Koo (lima macam buah), sepasang Tebu, dan tidak lupa beberapa peralatan seperti Hio-Lo (tempat dupa), Swan-Loo (tempat dupa ratus-bubuk), Bun-Loo (tempat menyempurnakan surat doa) dan lilin besar.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x