Gereja Ortodok Ukraina Bukti Sejarah Peradaban Manusia , Agama dan Politik

13 Agustus 2020, 09:12 WIB
Gereja Ortodoks Ukraina /Aceng Ahmad Nasser/

MEDIA PAKUAN-Gereja Katolik Yunani Ukraina merupakan organisasi keagamaan terbesar kedua di Ukraina dilihat dari jumlah komunitasnya. Dari segi jumlah umat, Gereja Katolik Yunani Ukraina menempati urutan ketiga setelah Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Moskow, dan Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Kiev.

Baca Juga: Pasien Sembuh Covid-19 di DKI Jakarta, Terbanyak

Saat ini, Gereja Katolik Yunani Ukraina mendominasi tiga oblast barat Ukraina, tetapi merupakan minoritas di daerah lain.

Dalam periode yang bertahan cukup lama, kawasan yang sekarang merupakan Ukraina Barat dan Tengah dikuasai oleh Persemakmuran Polandia-Lithuania. Raja Polandia Sigismund III Vasa sangat terpengaruh oleh gagasan-gagasan Kontra-Reformasi dan ingin memperkuat keberadaan Katolik di Ukraina.

Baca Juga: Minuman Enak di Dikala Cuaca Dingin, Imun Tubuh di Masa Covid 19

Perpecahan terbesar dalam agama Kristen Ortodoks selama lebih dari satu abad, bahwa Gereja Ortodoks Rusia telah memutuskan semua hubungan dengan Patriarkat Konstantinopel.

Ini keputusan "bersejarah" karena mengakui Gereja Ortodoks Ukraina sebagai independen.Sinode Suci juga mendesak Gereja-gereja Ortodoks lainnya untuk mengevaluasi dengan benar keputusan yang diambil oleh Konstantinopel dan untuk "mencari jalan keluar dari krisis yang paling parah yang merobek tubuh gereja".

Baca Juga: Dibalik Cerita Angker Bangunan Colosseum Roma Italia

Pada tanggal 15 Oktober, pemimpin Gereja Ortodoks Timur yang berbasis di Istanbul, Patriark Ekumenis I Bartholomeus dari Konstantinopel, mengambil keputusan monumental untuk mengakui kemerdekaan penuh Gereja Ortodoks Ukraina.

'Kemenangan atas kejahatan' Berbicara pada konferensi pers Kamis lalu, Presiden Ukraina Poroshenko menyebut keputusan itu sebagai "peristiwa bersejarah" dan "kemenangan kebaikan atas kejahatan". Seorang juru bicara untuk Patriark Rusia, Kirill, mengatakan "melintasi garis merah" dan merupakan "bencana" bagi seluruh dunia Ortodok Seperti yang dilansir dari Dialeksis Sumber Reuter.

Baca Juga: Luar Biasa! 6 Ribu Warga Sukabumi Terpedaya Investasi Bodong Kerugian Capai Rp23 Miliar

Sejak Presiden Boris Yeltsin, dan berlanjut di bawah Presiden Vladimir Putin, gereja telah melihat kebangkitan nasional besar-besaran, yang secara luas dilihat sebagai pilar negara Rusia dalam mempromosi nilai-nilai tradisional.

Baca Juga: Ukraina di Antara Masa Peradaban Islam dan Politik Sekarang

Banyak analis, seperti Jakub Janda, seorang direktur lembaga pengkajian di Praha, menganggap Gereja Ortodoks Rusia sebagai alat untuk menyebarkan pengaruh Rusia, dan "mempromosikan ambisi nasionalis dan imperialis Rusia".***

 

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler