Keberadaan dan Kemistriusan Ainul Hayat, Mata Air Keabadian Tak Tembus dengan Ilmu Sain

5 September 2022, 11:17 WIB
Keberadaan dan Kemistriusan Ainul Hayat, Mata Air Keabadian Tak Tembus dengan Ilmu Sain //Ilustrasi //Pixabay

MEDIA PAKUAN - Ainul hayat merupakan air kehidupan yang bisa memperpanjang usia manusia.

Menurut beberapa ahli tafsir dikatakan, Barang siapa yang meminum airnya seteguk saja, maka hidupnya akan abadi.

Bahkan di kisahkan jika seseorang meminumnya Kehidupannya dijamin oleh Allah swt hingga kiamat, kecuali ia memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk dimatikan.

Beberapa ulama berpendapat Ainul Hayat yang dijaga Nabi Khidir itu berada di Pulau Bermuda.

Baca Juga: Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cek Nama Penerima BSU 2022 Rp600.000 dengan Cara Ini

Nabi Khidir salah satu pengawal terbaik, raja Zulkarnain mencapai mata air itu. Dia mandi dan meminum menggunakan mata air Ainul Hayat. Berikut riwayat kisah selengkapanya.

Dalam sebuah Kisah yang diriwayatkan oleh Ats-tsa Labi dari Imam Ali diceritakan bahwa Zulkarnain merupakan raja yang disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya.

Namun demikian Ia adalah raja yang sangat taat kepada Tuhan sehingga selalu didampingi oleh seorang malaikat yang bernama Rofa’il.

Zulkarnain merupakan tokoh yang benar adanya. Namanya diabadikan di dalam Alquran. Sebagai raja, Zulkarnain kerap menghadapi hal mistis selama dia menjadi pemimpin. Dalam Alquran, bagaimana Zulkarnain dikisahkan pernah bertemu bangsa Yakjuj dan Makjuj.

Baca Juga: Harga 5 Motor Klasik Retro Terlaris Di 2022, Tunggangan Pria Bergaya di Masa Modern

Bangsa perusak dengan kekuatan fisik luar biasa. Sebuah bangsa yang pada sabda Nabi Muhammad, bahwa mereka akan kembali muncul di akhir zaman.

Katanya Yakjuj dan Makjuj saat ini terkurung dalam suatu tempat. Raja Zulkarnain dan armada tentaranya yang mengurungnya dengan membangun sebuah dinding besi yang sulit ditembus oleh mereka.

Kisah paling misterius lainnya, yakni perjalanan raja Zulkarnain dalam mencari keberadaan Ainul Hayat. Suatu ketika dia mengutarakan keinginannya kepada Rofa’il untuk mencari tahu apakah manusia itu bisa abadi.

Zulkarnain ingin umurnya dipanjangkan hingga kiamat. Niatnya seumur hidup akan digunakan untuk beribadah.

Baca Juga: Bacalah Surah Al Baqarah Ayat 285-286, Mohon Kekuatan dan Kesabaran dalam Keadaan Harga Serba Naik

Malaikat Rofa”il pun lantas menunjukan bahwa sebenarnya Tuhan menciptakan air di bumi yang bernama Ainul Hayat, artinya sumber air hidup. Ia lalu mengumpulkan seluruh pasukan terbaiknya untuk mencari tahu keberadaan air tersebut.

Raja dan rombongan akhirnya mencari tempat tersebut dalam kurun 12 tahun perjalanan. Akhirnya mereka berhasil menemukan tempat terbitnya matahari.

Tempatnya digambarkan adalah sebuah tempat yang gelap namun gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, melainkan gelap karena ada pancaran seperti asap.

Kemudian Raja Zulkarnain mulai memasuki area gelap tersebut dengan memerintahkan Nabi Khidir untuk menemaninya bersama beberapa tentara yang ikut masuk.

Dan, yang lainnya lagi menunggu di tepi luar area gelap tersebut. Pada saat mereka berjalan pada tempat gelap tersebut, ada bisikan kepada Nabi Khidir : “Wahai Khidir, bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu letaknya berada di sebelah kanan jurang.”

Baca Juga: Update! Klasemen Liga 1 Pekan ke-8 Persib Bandung Naik Peringkat: Arema FC VS Barito Putera Imbang

Kemudian Nabi Khidir menuju kanan jurang hingga menemukan Ainul Hayat itu. Khidir turun dari kudanya, melepaskan pakaiannya dan turun ke Ainul hayat tersebut.

Khidir mandi dan meminum air sumber hidup tersebut. Katanya, dia merasakan bahwa airnya lebih manis daripada madu.

Sesudah mandi dan minum air tersebut, beliau keluar dari tempat itu kemudian menemui raja Iskandar. Raja tidak mengetahui apa yang telah terjadi atas diri nabi Khidir.

Setelah berhasil meminum air Ainul Hayat, beberapa hikayat mengatakan bahwa nabi Khidir AS diutus Allah SWT untuk menjaga mata air tersebut.

Baik dari golongan jin, setan dan manusia ingin berbondong-bondong mencari keberadaan mata air tersebut. ***

Sumber: https://www.nationalgeographic.com/history

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler