Kisah Haru Sumayyah Binti Khayyat, Wanita Pertama yang Mati Syahid

20 Juni 2022, 15:33 WIB
Sumayyah Ummu Amr /Istimewa/@YouTubeDetektifMuslim

MEDIA PAKUAN - Suatu hari, Ammar mendengar dakwah yang diajarkan seorang insan mulia, sang al-Amin Muhammad bin Abdullah.

Ia merasa tertarik dengan agama Rasulullah SAW itu.

Seperti jamaknya orang-orang Makkah yang merindukan keadilan dan kasih sayang-Nya, Ammar bin Yasir merasa terpanggil untuk mendalami Islam.

Baca Juga: Camillia Laetitia Azzahra jadi Incaran Kaum Adam, Ridwan Kamil Beri Tanggapan Ngakak

Ia bisa melihat agama ini seturut dengan fitrah kemanusiaan. Misalnya, tidak ada penghambaan yang lebih hakiki selain seorang manusia kepada Allah SWT.

Ammar pun mendapat hidayah dan memutuskan memeluk Islam. Ammar pun pulang ke rumah dengan berstatus sebagai Muslim.

Ia menemui kedua orang tuanya. Iman yang kuat, saat itu terpatri dalam jiwanya.

Ammar bercerita tentang pertemuannya dengan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Istri Iko Uwais, Audy Item Diperiksa Polisi sebagai Saksi atas Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Suaminya

Ia menuturkan bagaimana Islam yang begitu menyentuh hatinya. Bagaimana dakwah yang dibawa Rasulullah menarik hatinya.

Ammar kemudian menawarkan Islam kepada orang tuanya, Sumayyah dan Yasir. Ternyata, kedua orang tuanya dan juga sang adik menyambut gembira ajakan itu. Seluruhnya masuk Islam.

Dengan demikian, Sumayyah menjadi orang ketujuh yang masuk Islam. Sumayyah dan keluarganya memeluk Islam ketika Nabi Muhammad SAW pada taraf awal menyiarkan dakwahnya.

Baca Juga: Resmi Ditetapkan, Muhammadiyah Akan Melaksanakan Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli 2022

Ternyata, kabar masuk Islamnya Sumayyah dan keluarga kecilnya mengundang kemarahan kaum kafir Quraisy. Mereka termasuk Bani Makhzum menyiksa keluarga Sumayyah seluruhnya.

Di hadapan para penyiksa, keluarga Sumayyah tetap teguh mempertahankan iman dan Islam di dada. Tidak surut iman walau disiksa.

Maka muncul pertentangan dan permusuhan dari orang-orang kafir. Bani Makhzum segera menangkap keluarga Yasir dan Sumayyah.

Baca Juga: Tiara Marleen Ngaku Saudara Gubernur Jawa Barat Pasca Ditetapkan Tersangka, Ridwan Kamil Beri Jawaban Begini

Penyiksaan pun tak terelakkan lagi. Bermacam-macam siksaan dijatuhkan kepada keluarga ini agar mereka keluar dari agama-Nya.

Salah satunya, keluarga ini dipaksa keluar ke padang pasir ketika keadaannya sangat panas dan menyengat.

Mereka bahkan membuang Sumayyah ke sebuah tempat yang jauh. Tak hanya itu, mereka juga menaburi Sumayyah dengan pasir yang sangat panas.

Baca Juga: Mantan Kolonel Darat Douglas McGregor: Kebohongan Amerika dan Kekalahan di Ukraina

Lalu meletakkan sebongkah batu yang berat di atas dadanya.

Namun, tak terdengar sedikitpun rintihan dan ratapan dari Sumayyah. Melainkan ucapan, “Ahad … Ahad ….”, ungkapan tentang keteguhan akan tauhid yang terus keluar dari mulut Sumayyah binti Khayyat. Ia terus mengulang kata-kata itu.

Begitu pula yang dilakukan Yasir, Ammar, dan Ubaidullah.

Baca Juga: Persiapan AFF U-19, Shin tae Yong Panggil 30 Nama Pemain untuk Ikuti Pemusatan Latihan di Jakarta

Suatu ketika, Rasulullah SAW menyaksikan keluarga Muslim ini tengah disiksa dengan kejam. Beliau kemudian menengadah ke langit dan berseru, “Bersabarlah, wahai keluarga Yasir, karena sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga.”

Sumayyah mendengar seruan Rasulullah SAW. Maka ia pun semakin tegar menghadapi berbagai macam siksaan.

Ia bahkan dengan berani terus mengulang sebuah kalimat, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah, dan aku bersaksi bahwa janjimu adalah benar.”

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF Championship, Laga Pertama Lawan Vietnam

Begitulah, Sumayyah binti Khayyat telah merasakan manisnya keimanan. Ia meninggal saat memperjuangkan akidahnya.

Hatinya telah dipenuhi kebesaran Allah SWT. Ia tak pernah takut menghadapi setiap siksaan. Keimanannya tak luntur sama sekali, sekalipun hanya sebutir pasir.

Begitu pula dengan Yasir, ia juga mengambil keputusan yang sama dengan istrinya. Ia dan istrinya telah berjanji untuk bersama-sama meraih nikmat Allah SWT. Mereka memilih surga yang dijanjikan Rasulullah SAW.

Baca Juga: Manchester City Tolak Tawaran dari Chelsea Senilai 21,4 Juta Poundsterling untuk Mendapatkan Raheem Sterling

Sementara itu, kaum kafir terus melampiaskan kekesalannya kepada Sumayyah. Akhirnya, salah satu dari mereka menusukkan sangkur yang berada dalam genggamannya kepada Sumayyah binti Khayyat.

Maka hilang nyawanya dari raga yang beriman dan suci. Sumayyah adalah wanita pertama yang syahid dalam mempertahankan Islam.

Ia meninggal dengan menunjukkan keberanian dan keimanan yang kuat. Ia tak sekalipun takut menghadapi kematian.

Baca Juga: Ramalan 6 Shio Hari Ini, Senin 20 Juni 2022: Shio Kelinci Sukses Diperoleh dengan Mudah

Tak ada tawar menawar selama membela Islam. Ia terus memperjuangkan imannya.

Ia menukar nyawanya demi meraih surga Tuhannya. Ia mendermakan jiwa ke puncak tertinggi dari kedermawanan itu.

Wallahu'alam. Semoga bermanfaat.***

Editor: Ahmad R

Tags

Terkini

Terpopuler