Kisah Pilu Anak TKW Asal Indonesia-Bangladesh Hidup Sendiri di Arab Saudi

14 Mei 2021, 13:36 WIB
Kisah Pilu Anak TKW Asal Indonesia-Bangladesh Hidup Sendiri di Arab Saudi /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Nasib orang tidak ada yang tahu, cerita kehidupan manusia pun beragam.

Seperti Hisyam si bocah berusia 11 tahun,sejatinya setiap anak memiliki hak untuk dilindungi dan dapat kasih sayang orang tuanya.

Tapi tidak buat bocah keturunan Indonesia-Bangladesh ini. Melansir dari YouTube Jawir chanel Hisyam menjadi anak sebatang kara, pasalnya ibunda meninggalkan dia di Arab Saudi.

Baca Juga: Jessica Mila Dikagumi Kaesang Pangarep, Malah Gandeng Yakub Hasibuan Apakah Ini Pertanda?

Ibunya merupakan seorang TKW yang tinggal di Arab, sang bunda asal Pontianak yang lama tinggal di Madura dan menikah dengan WNA asli Bangladesh.

Bocah 11 tahun itu terpaksa hidup sebatang kara di Arab Saudi lantaranya bundanya meninggal dan ayahnya kembali ke negaranya.

Hisyam hidup sebatang kara sejak satu tahun yang lalu, Bunda. Tepatnya ketika sang ibunda meninggal dunia di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Hamas Tanggih Janji Presiden Jokowi, Bantu Redam kekerasan Israel di Al-Aqsa

Beruntung Hisyam memiliki Kacong, Seorang pria asal Madura yang ia anggap seperti ayahnya sendiri.  Kacong sendiri dalam Bahasa Madura berarti anak laki-laki, Jadi, kemungkinan bukan nama asli sang pemilik YouTube tersebut

Kacong bagi Hisyam bisa dibilang merupakan sosok yang penting bagi hidup 

"Udah lama bersama aku, dan dia tuh enggak punya keluarga lagi di sini. Makanya sekarang bawa dia (ke Mekkah), bisa berdoa untuk mamanya. Mamanya dia itu udah meninggal, satu tahun yang lalu," ujar Kacong.

Saat pertama tinggal bersama Kacong, Hisyam tak bisa berbahasa Indonesia, sehari-hari ia menggunakan Bahasa Arab. Namun, seiring waktu, ia perlahan bisa menggunakan Bahasa Indonesia.

Baca Juga: Aktivis Pro-Palestina Meneriaki Slogan-slogan Dukung Palestina, Bendera Palestina Berkibar Di Paris

Yang menyedihkan,di usia 10,5 tahun, Hisyam baru diajari baca tulis, dan mengaji. Meski dibilang telat namun ia mau belajar dan ia termasuk anak cerdas, ujar Kacong

Dihari-harinya Hisyam awalnya terlihat murung, terlebih jika ditanya perihal sang bunda, lama kelamaan akhirnya Hisyam mau bercerita tentang ibunya saat dia meninggalkan Hisyam 

 

"Mamanya meninggal di bulan Ramadhan tanggal 17. Saya ingat betul waktu kejadian mamanya meninggal itu anak ini, waktu mamanya meninggal, dia menceritakan kejadiannya," kata Kacong.

Ibunda dari Hisyam meninggal di kamar rumahnya. Sang ibunda meninggal dalam keadaan sujud. "Mama ana mateh [mati dalam Bahasa Madura]," kata Kacong mengulang kalimat yang disampaikan Hisyam kala itu.

Baca Juga: Terus Didesak Jepang, Junta Militer Akhirnya Mengalah dan Bebaskan Seorang Jurnalis

Kacong juga menceritakan bagaimana sosok ibunda dari Hisyam sebelum meninggal. Ibunda Hisyam  merupakan sosok pekerja keras, namun dari dahulu ternyata sudah punya penyakit.

Karena kebutuhan memenuhi nafkah untuk anak, sang ibunda memaksakan diri untuk bekerja sambil membawa anak.

"Pas sakitnya sudah parah, di bulan Ramadhan. Pas pulang dari tempat kerjaan ke rumahnya, dan akhirnya umur sampai di situ. Hari ke-17 Ramadhan," ucapnya.

Baca Juga: Apakah Benar Wanita Jepang kalau Masih Perawan Selalu Diejek?

"Ini keluarganya enggak ada di sini sama sekali, ibunya enggak punya keluarga di sini, enggak punya saudara di sini.

Waktu saya cariin saudara dia, kata dia, dia punya saudara bahwa dia punya kakak di Indonesia, di Pontianak."

Setelah ditelusuri, saudara Hisyam ini rupanya sudah dewasa semua. Kakak laki-lakinya sudah menikah.

Baca Juga: Apakah Benar Wanita Jepang kalau Masih Perawan Selalu Diejek?

Sang kakak agak sulit untuk bertemu karena sang ibunda tidak bekerja secara resmi (ilegal) sebagai TKW di sana. Jadi, menurut Kacong, seolah dihilangkan jejaknya oleh sang majikan.

"Di sini, kalau ada orang meninggal itu enggak dikubur, dicari keluarga. Alhamdulillah saudara Hisyam ditemukan makanya baru jenazah dari almarhum ibunda langsung diurus KBRI," kata Kacong.

Yang lebih mengenaskan dari nasib Hisyam sang ayah tak mau membawanya ke Bangladesh? alasannya. Karena memiliki istri dan anak juga di sana.

"Anak ini kenapa bisa bersama saya. Karena bapaknya ini punya nomor orang yang tinggal sama ibunda Hisyam.

Baca Juga: Prancis, Melarang Protes pro-Palestina dan Mendesak Polisi Menjamin Perlindungan Warga Yahudi di Paris

Makanya temannya ibu Hisyam ini dikasihkan, taruh di rumah, sambil cari solusi, dipulangkan ketemu sama saudaranya," ujar Kacong.

Ayah Hisyam juga tak mau berurusan dengan kepolisian lantaran mendiang istrinya di Arab tak punya izin resmi untuk bekerja. Tak cuma itu, Hisyam juga sulit untuk pulang ke Indonesia.

"Walaupun sudah sama saudaranya, tapi banyak kendala, akta lahirnya tak ada," ujarnya.

Sampai akhirnya, Kacong dan istri memutuskan untuk tidak memulangkan Hisyam sampai waktu yang belum ditentukan.

Saat ini, Hisyam sudah bersekolah dan disekolahkan oleh majikan Kacong di Arab.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Tags

Terkini

Terpopuler