Mencengangkan! Cokelat 121 Tahun Pemberian Ratu Victoria Masih Utuh Sejak Perang Dunia II

1 April 2021, 13:48 WIB
Ilustrasi coklelat /Pixabay/ulleo

MEDIA PAKUAN - Hal mencengangkan baru-baru ini datang dari Negara Inggris, di mana sebatang cokelat ditemukan masih utuh setelah 121 tahun.

Di ketahui bahwa cokelat tersebut dipesan oleh Ratu Victoria untuk diberikan kepada pasukan Inggris yang sedang bertempur di Afrika Selatan.

Cokelat itu ditemukan di sebuah loteng rumah milik bangsawan Inggris yang bertempur dalam perang dunia kedua pada saat itu.

Baca Juga: Takut dengan Ratusan Kapal China di Lautan, Filipina Bersekutu dengan Amerika Serikat untuk Mengatasinya

Sir Henry Edwar Paston-Bedingfield merupakan bangsawan pemilik cokelat pemberian dari Ratu Victoria, dan cokelat tersebut ditemukan di dalam kotak topi baja yang berada di rumah milik leluhur keluarganya, Oxburgh Hall, yang sudah berusia 500 tahun di daerah Norfolk, Inggris Timur.

"Meskipun, kau takkan mau memakannya sebagai cemilan Paska, ini adalah penemuan yang luar biasa," kata Anna Forrest, Kurator Warisan Budaya di National Trust sebuah badan amal yang mengelola Oxburgh Hall.

Pada tutup dari kaleng cokelat terlihat dihiasi oleh tulisan tangan dari Ratu Victoria, yang bertuliskan "Saya ucapkan selamat tahun baru" dan tulisan "Afrika Selatan 1900", serta potret sang ratu.

Baca Juga: Menteri Perindustrian Dorong Produksi Mobil Listrik untuk Daerah Destinasi Wisata

National Trust mengungkapkan bahwa pihaknya yakin Henry menyimpan topi baja dan cokelat sebagai tanda mata dari partisipansinya dalam perang dunia kedua.

Barang-barang itu ditemukan di antara barang-barang putrinya Frances Greathead setelah kematiannya pada usia 100 tahun.

Ratu Victoria dikabarkan mengirimkan hampir 100.000 batang cokelat yang berat masing-masing nya 226 gram, untuk meningkatkat semangat para pejuang pada saat itu.

Para pejuang yang terlibat dalam perang Boer Kedua, yang terjadi di tahun 1899 dan 1902, antara pasukan Inggris dan pasukan dari dua negara independen Afrika Selatan.

Baca Juga: Jokowi Minta Masyarakat Bersatu Lawan Terorisme, Presiden: Tidak Ada Tempat Bagi Terorisme

Pada saat itu, terdapat tiga produsen cokelat yang berada di Inggris dan di jalankan oleh Quaker untuk menentang perang, yaitu Cadbury, Fry dan Rowntree.

Jadi, mereka menolak untuk menerima pembayaran atas pesanan itu dan mengemas cokelat dalam kaleng tanpa merek.

Tetapi, Ratu Victoria bersikeras agar tentara Inggris tahu bahwa makanan yang mereka makan merupakan makanan yang datang dari kampung halamannya.

Sehingga, produsen terpaksa harus mengalah dan memberikan merek pada sebagian cokelat, meskipun bukan di kalengnya.

Baca Juga: Kilas Balik! Bertepatan HUT ke 107, Kasus Pertama Covid 19 di Kota Sukabumi Terjadi Setahun Lalu

Sebagian kaleng cokelat itu pun masih bisa ditemukan sampai sekarang, menurut National Trust.

Tetapi jarang untuk bisa melacak pemilik aslinya, dan lebih jarang lagi menemukan kaleng yang masih berisi cokelat yang masih utuh.***

Editor: Siti Andini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler