MEDIA PAKUAN-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mengeluarkan himbauan agar warga meningkatkan kewaspadaan seiring hembusan angin yang intensitasnya semakin meningkat
Kewaspadaan perlu ditingkatkan karena hingga pekan kedepan cuaca diperkirakan semakin ekstrem.
Potensi hujan deras disertai angin kencang seiring akan memasuki fenomena La Nina akan terus membayang-bayangi aktivitas warga.
Baca Juga: Seiring Pohon Tumbang, BPBD Kota Sukabumi Himbau Warga Waspada Hujan Disertai Angin Kencang
Peralihan musim pancaroba dan berlangsungnya fenomena iklim La Nina sangat perlu untuk diwaspadai.
Potensi curah hujan tinggi yang disertai petir, dapat menimbulkan potensi angin puting beliung.
Warga dihimbau tidak berada diareal zona merah. Terutama di titik rawan bencana banjir, longsor dan pohon tumbang akibat hempasan angin kencang.
"Kami menghimbau agar warga tidak berada dizona merah. Terutama diareal rawan bencana alam," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Imran Wardhana, Senin, 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Kembali BMKG Merilis Potensi Hujan Deras Disertai Angin dan Kilat Guyur Sukabumi Hingga Jawa Barat
Cuaca ekstrem cenderung semakin meningkat, kata Imran Wadhana, tidak hanya dikhawatirkan dapat menimbulkan merugian material. Tapi dikhawatrikan dapat menimbulkan korban luka-luka dan jiwa.
"Karena itu, perlu ada kesiapsiagaan seluruh personil BPBD bila sewaktu waktu dibutuhkan," katanya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis. BMKG mengeluarkan himbauan agar masyarakat untuk tetap tenang dan senantiasa waspada terhadap kemungkinan yang akan terjadi.
Selain itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat yang ada di pesisiran pantai untuk tetap berwaspada. Terutama saat terjadinya hujan lebat yang berpotensi memicu gelombang tinggi.
Baca Juga: Waspada Bencana Alam Intai Daerah di Jabar
Sebelumnya, Markas Komando Distrik (Makodim) 0622 Sukabumi, menyiagakan ratusan personilnya menghadapi berbagai kemungkinan cuaca ekstrem.
Langkah tersebut dilakukan mengingat potensi bencana alam sangat rentan terjadi. Tidak hanya diwilayah zona merah bencana disekitar Sukabumi Utara hingga Selatan.
Tapi penyiagaan personil diwilayah yang sebelumnya dinyatakan areal aman kini menjadi areal langganan bencana.
Baca Juga: Tanggap Darurat Bencana di Kampung Cibuntu Kabupaten Sukabumi Cabut Bantuan Mengalir
Apalagi hampir sebagian besar wilayah Sukabumi memiliki kontur tanah labil yang sewaktu-waktu bisa memicu bencana alam.
Personil TNI sewaktu-waktu dapat segera diterjunkan dilokasi bencana. Terutama membantu proses evakuasi warga yang terpapar bencana.
Pasukan terlatih akan bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi lain scepatnya memberikan bantuan.
Baca Juga: Aktivis Lingkungan, Desak Polisi Ungkap Penyebab Bencana Banjir Bandang di Sukabumi
Hal tersebut diungkapkan Komandan Distrik MIliter (Dandim) 0622 Sukabumi, Letnan Kolonel Arm Suyikno disela-sela Apel Gabungan Gelar Siaga Bencana di Lapangan Makodim 0622 Kabupaten Sukabumi.
Apel dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan serta tanggap darurat bencana alam di wilayah Kabupaten Sukabumi mengikutsertakan anggota BPBD Kabupaten Sukabumi, Mapolres Sukabumi dan relawan peduli bencana.
"Kenapa apel siaga dilakukan berhubung meningkatnya cuaca hujan yang semakin ektrem. Kami harus siaga dan mempersiapkan diri untuk menangani dan menanggulangi bencana alam," katanya.***