Petani Sukabumi Kembangkan Gac si Buah Langka Dari Surga

- 29 September 2020, 21:52 WIB
Buah Gac
Buah Gac /Manaf Muhamad

MEDIA PAKUAN-Petani di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi mengembangkan buah Gac Momordica cochinchinensis.

Mungkin, buah yang satu ini masih asing di telinga masyarakat, tapi ternyata mempunyai mempunyai sejuta manfaat untuk kesehatan.

Gac merupakan buah yang langka, bahkan beberapa negara menyebutnya fruit from heaven (buah dari surga) 

Buah Gac banyak dibudidayakan di Vietnam dan Myanmar mengandung anti oksidan yang tinggi, serta vitamin A yang dapat menangkal radikal bebas dan mencegah kanker.

Baca Juga: Mau Tahu Cara Memilih Buah yang Matang dan manis ? Simak disini ya

Selain itu, Gac juga biasa dikonsumsi untuk penederita diabetes karena mengandung vitamin C.

Di Indonesia sendiri Gac sering ditemukan di Gunung Kidul, Yogyakarta. Namun ternyata di Jawa Barat juga terdapat perkebunan Gac yang berlokasi di Desa Batununggal, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Para warga biasa mengonsumsi buah ini dengan diminum. Pertama ambil biji merah yang terdapat di dalam buah kemudian masukan ke gelas dan tambahkan air secukupnya lalu diaduk hingga biji dan seratnya terpisah.

Baca Juga: Asal Mula Sukun, Diduga Buah tertua di Dunia

Rasanya cenderung hambar dan sepat. Bentuk buah bulat agak lonjong yang diselimuti kulit yang agak bergerigi dan ketika matang berwarna orange kemerahan.

Iwan, salah satu petani Gac mengaku buah ini cukup mudah dibudidayakan dengan cara mengawikankan bunga jantan dan betina secara manual yang sebelumnya dari bibit yang ditanam dengan media tanam tanah dan pupuk.

Sebelum ditanam, bibit direndam dulu di air hangat kemudian kulitnya sedikit dikupas agar tunas cepat tumbuh. Dalam satu tahun ia dapat melakukan panen sebanyak dua kali.

Baca Juga: Nutrisi Makanan si Buah Hati Selama Pandemi COVID-19

"Saya mendapat bibitnya dari luar negeri dan kemudian dibudidayakan di sini", jelas Iwan ketika dikunjungi pada Selasa (29/9).

Ia juga menjelaskan bahwa tanaman ini dapat bertahan cukup lama sehingga tidak perlu melakukan pembibitan secara sering.

Tanaman merambat ini bertahan cukup lama jika rutin disiram dengan air yang cukup. Selain dikonsumsi sendiri ia pun menjual Gac dengan harga Rp50 ribu/kg. (Manaf Muhamad)

Editor: Toni Kamajaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah