Takjub dengan Potensi Pendidikan dan Seni Budayanya, UPI Jalin Kerjasama Riset dengan Ponpes Dzikir Al Fath

- 25 Januari 2024, 15:55 WIB
Rektor UPI Prof M. Solehuddin (kanan) dan Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana (kiri) usai penandatanganan kerjasama.
Rektor UPI Prof M. Solehuddin (kanan) dan Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana (kiri) usai penandatanganan kerjasama. /Manaf Muhammad/Istimewa

MEDIA PAKUAN - Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tertarik untuk melakukan riset dan penelitian di Ponpes Dzikir Al Fath dan Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi.

Hal tersebut diwujudkan dengan penandatanganan kerjasama antara UPI dan Ponpes Dzikir Al Fath serta Museum Prabu Siliwangi pada Kamis 25 Januari 2024 yang bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rektor Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) M. Solehuddin mengatakan, Pondok Pesantren Dzikir Al Fath memiliki banyak potensi yang cukup tinggi di bidang pendidikan.

"Pondok pesantren di sana banyak potensi pendidikan yang harus perlu dikembangkan dan Alhamdulillah pondok pesantren ini kan sudah punya santri yang cukup banyak juga dan sudah banyak karya yang dilakukan. Barangkali insyaallah mudah mudahan dengan kerjasama ini kami sangat berharap bahwa UPI punya partner untuk mengabdi melakukan penelitian pengabdian dan macam macam," katanya, Kamis 25 Januari 2024.

Baca Juga: Tenda Darurat Disiapkan Mensos Risma bagi Ratusan Penyintas Bencana Tanah Longsor di Cibadak Sukabumi

"Termasuk nanti juga barangkali banyak hal yang bisa dikontribusikan dari pesantren kepada UPI sendiri jadi saya berharap nanti ada kerjasama yang saling menguntungkan karena kita kan sebagai akademisi itu sangat diharapkan memiliki pengalaman pengalaman praktis di lapangan," ujarnya.

Bukan hanya di bidang pendidikan umum dan agama, menurutnya potensi lain yang dimiliki pesantren tersebut ada di bidang seni budaya. Seperti diketahui, Ponpes Dzikir Al Fath dikenal sebagai pesantren yang merawat dan mengembangkan tradisi pencak silat. Bahkan pesantren tersebut melahirkan kesenian Boles (bola tangan api) dan Lisung Ngamuk yang disertai dengan manuskrip sejarahnya yang tersimpan di Museum Prabu Siliwangi.

Oleh karena itu dia mengatakan, Ponpes Dzikir Al Fath menjadi tempat yang cocok untuk dijadikan sebagai lahan praktek dan penelitian bagi mahasiswa UPI.

"Di sana ada beberapa kesenian tradisi kemudian juga ada museumnya juga yang tentu itu untuk ada pengakuan perlu ada research. Insyaallah UPI bisa memberikan kontribusi research kemudian di dalam pengambangan pendidikan juga tadi dikatakan oleh beliau itu perlu intervensi akademisi bagaimana mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendidikan umum sehingga ini menjadi sesuatu yang terintegrasi bukan hanya kompilasi," tandasnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x