Leuit Seungit , Doa Amit Ritual Masyarakat Cipta Gelar Kabupaten Sukabumi

- 22 September 2020, 13:11 WIB
Leuit Tradisi masyarakat Cipta Gelar Kampung Adat  Kabupaten Sukabumi
Leuit Tradisi masyarakat Cipta Gelar Kampung Adat Kabupaten Sukabumi /

MEDIA PAKUAN -Lokasi dan Lingkungan Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar adalah sebuah kampung adat yang mempunyai ciri khas dalam lokasi dan bentuk rumah serta tradisi yang masih dipegang kuat oleh masyarakat pendukungnya

Kasepuhan Ciptagelar di Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi
mempunya tradisi yang turun temurun

Baca Juga: Sering Dipakai pada TikTok, Inilah 3 Lagu Viral yang Terngiang-ngiang di Kepala

Masyarakat Kampung Ciptagelar adalah masyarakat yang memegang teguh adat istiadat.

Setiap kegiatan sosial dalam masyarakat selalu dimulai dengan suatu upacara yang oleh mereka disebut do'a amit.

Baca Juga: Kemendikbud Berikan Petunjuk Cara Mengakses Bantuan Kuota Data Internet Tahun 2020

Doa amit dimaksudkan untuk memohon perlindungan para karuhun, para dewa, dan Yang Maha Kuasa agar terhindar dari berbagai bencana.

Pada saat akan memulai menanam padi balk di sawah maupun di ladang, sesepuh girang bersama para pembantunya berziarah ke makam nenek moyangnya yang berada di daerah Bogor Selatan dan Banten Selatan.

Baca Juga: BMKG di Masa Pancaroba, Sukabumi Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem

Isi ritual dalam seren taun di antaranya bagaimana melestarikan nilai-nilai luhur budaya, seperti menanam padi di ladang sawah untuk satu tahun sekali.

Di hadapan pusara, sesepuh girang memanjatkan doa amit.
Pada malam harinya, dilakukan upacara selamatan di rumah sesepuh girang yang dihadiri oleh para tokoh adat dan segenap sesepuh kampung.

Upacara-upacara yang berkaitan dengan kegiatan bercocok tanam adalah : upacara membuka ladang, upacara ngaseuk, upacara mipit/nyalin (upacara pendahuluan sebelum dilakukan panen pertama).

Baca Juga: Banyak Bantuan Beras dari Pemerinah, Petani Kesulitan Jual Gabah Kering

Upacara seren taun (upacara adat pasca panen), upacara nganyaran (makan nasi yang pertama kali dari hasil panen), dan upacara ngahudangkeun (membangunkan padi yang telah didiukeun di dalam leuit sebelum dipergunakan oleh pemilik leuit).

Padi-padi tersebut disimpan ditempat khusus yang disebut Leuit Si Jimat.

Padi disimpan dalam Leuit hingga puluhan tahun, meski demikian tidak mengurangi rasa padi.***

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah