Jangan Anggap Remeh Gigitan Nyamuk, Kisah Tragis Pria Warga Belanda: Kehilangan Kaki Pasca Digigit Nyamuk?

- 4 Oktober 2023, 11:05 WIB
Ilustrasi nyamuk, jangan anggapsepel dampak gigitan nyamuk
Ilustrasi nyamuk, jangan anggapsepel dampak gigitan nyamuk /Ilustrasi Pixabay/
 
 
MEDIA PAKUAN - Gigitan nyamuk seringkali di anggap sepele. Namun ternyata bisa berakibat fatal juga. Seperti yang di alami pria asal Belanda yang kehilangan kakinya karena gigitan nyamuk.

kisah tragis seorang pria Belanda, Ed Olieslagers, yang sedang berada di Thailand. Dia harus merelakan kedua kakinya setelah mengalami gigitan nyamuk yang tampaknya tidak berbahaya.

Ed mulai menjalani pengobatan sejak bulan April lalu ketika iavmerasa gigitan nyamuk di kakinya tidak sembuh dan malah semakin meradang.
 
Baca Juga: Cegah Ispa, 6 Cara Cegah Dampak Polusi Udara: Yuk Kita Lihat Apa Aja

Setelah diperiksa Ed diagnosis menderita necrotising fasciitis, sebuah infeksi bakteri langka yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dengan sangat cepat. Bahkan berpotensi fatal.

Ed sampai menjalani operasi sebanyak sembilan kali operasi yang berat untuk mengobati kakinya.

Untuk menyelamatkan nyawanya, dokter memutuskan dengan terpaksa melakukan amputasi pada kaki kirinya di atas lutut.

Selang empat bulan kemudian kaki kanannya juga terkena infeksi dan harus di amputasi.

Karena Ed mengalami kebangkrutan dalam bisnis nya pasca pandemi covid-19 akibatnya ia kesulitan membayar tagihan media yang menumpuk.
 
Baca Juga: Shopee Hadirkan Terobosan Baru dengan COD Cek Dulu, Solusi Praktis Belanja Online

Padahal sebelumnya Ed adalah pebisnis sukses  bidang kolam renang dan konstruksi di Phuket.

Dalam upayanya untuk mengatasi beban finansial yang tidak terduga, Ed meluncurkan kampanye penggalangan dana melalui GoFundMe dengan nama 'Jalan Menuju Mobilitas Ed Olieslager'.

Dengan target 50.000 euro (sekitar 816 juta rupiah), Ed berharap dapat membayar tagihan pengobatannya yang mencapai 650.000 baht (sekitar 273 juta rupiah).
 
Dan memperoleh solusi prostetik serta mobilitas yang diperlukan, yang diperkirakan memerlukan biaya tambahan sebesar 500.000 baht (sekitar 210 juta rupiah).

Ternyata target penggalangan dana Ed hanya sampai 935 euro (sekitar 15 juta rupiah), namun ia tetap bertekad untuk mendapatkan dukungan lebih lanjut.

Ed pun tidak tinggal diam, meskipun kondisi yang memiliki kekurangan, Ed optimis untuk memulai bisnis baru setelah bisa bergerak kembali di masa depan.
 
Baca Juga: Rahasia Hidup Bahagia, dengan Shalat Duha? Berikut Lafadz Niat dan Doanya

Mengenal Necrotising fasciitis yang menyerang Ed, virus ini dapat dimulai dari gigitan nyamuk, tetapi juga bisa berasal dari lesi pada jaringan kulit, seperti cakaran kucing, luka terbuka di kaki, atau luka cukur.

Proses pengobatannya seringkali melibatkan metode "trial and error." Ed berharap agar informasi tentang penyakit ini dapat disebarkan lebih luas, mencegah orang lain mengalami nasib serupa.

Kisah sedih yang di alami  Ed Olieslagers menjadi sorotan bahwa risiko kesehatan masih banyak yang tidak diketahui mungkin tersembunyi di tempat-tempat eksotis.
 
Seperti Thailand, dan mendesak untuk lebih banyak kesadaran dan pendekatan pencegahan terhadap ancaman kesehatan yang jarang dikenal.***


 

Editor: Ahmad R

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x