Network
MEDIA PAKUAN - Sukabumi dikenal dengan beragam seni dan budaya, salah satunya dalam dunia musik terdapat Sukabumi Violin Community. Komunitas yang menaungi pecinta musik orkestra ini telah eksis sejak 13 tahun lalu.
Berangkat dari empat pecinta musik dawai, kini Sukabumi Violin Community sudah mewadahi kurang lebih 200 anggota dari usia 5 sampai 50 tahun.
Ketua Sukabumi Violin Community Dendi Kusmayandi mengatakan, dia merupakan salah satu dari empat orang pendiri awal komunitas tersebut. Kecintaannya terhadap dunia musik membuatnya membentuk komunitas musik orkestra pertama di kota mochi.
Membangun komunitas musik ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dia harus pulang pergi ke ibukota untuk mempelajari alat musik seperti biola, viola, selo, kontrabas, cello, saxopon, tabular bells dan lain-lain.
Baca Juga: Cerulit dan Gobang, Senjata yang Diduga Digunakan untuk Menusuk Pelajar SMK Sukabumi hingga Tewas
"Kita autodidak awalnya. Kalau ngebentuk orkestra itu harus baca not balok jadi akhirnya saja ke Jakarta dulu ke Taman Senopati. Gabung sama anak-anak Jakarta buat belajar cara bikin komposisi dan diajarkan ke teman-teman di Sukabumi," katanya ketika ditemui belum lama ini.
Meskipun kerap terbentur dengan kesibukan pekerjaan para anggotanya, namun komunitas tersebut sampai sekarang masih konsisten dalam melahirkan talenta baru.
"Akhirnya makin ke sini makin banyak yang mau gabung. Kita ajarkan anak-anak yang memang potensinya besar. Dari usia 5 tahun sampai 50 tahun juga ada. Justru banyak yang sudah jago dari umur 5 tahun," jelasnya.
Menurutnya, kesulitan yang dihadapi dalam berkiprah di dunia musik adalah membuat komposisi supaya bisa mudah diajarkan ke anak anak.
