Tapi tren peningkatan dikhawatirkan meningkat seiring memasuki musim kemarau.
Total jumlah penyebaran kasus DBD di Kota Sukabumi itu rinciannya, Januari tercatat ada 43 kasus dan 1 orang meninggal dunia.
Sedangkan Februari 25 kasus, Maret 22 kasus, April 17 kasus, Mei 22 kasus, dan Juni 20 kasus.
Baca Juga: 7 Fakta Unik Saint Vincent dan Grenadines yang Jarang Diketahui, Sering Dikunjungi Crazy Rich Dunia?
“Seorang warga meninggal dan 149 orang sempat memperoleh penanganan medis dan sembuh,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti,
Wita Darmawanti mengatakan warga dihimbau waspada potensi penyebaran kasus DBD. Apalagi memasuki masa pancaroba diprediksi akan meningkat.
Bahkan beberapa bulan kedepan memasuki musim kemarau, kata Wita Darmawanti, penyebaran DBD cenderung rawan.
"Genangan air hujan akan dijadikan areal perkembangbiakan nyamuk tersebut. Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD sangat mudah berkembang biak,"katanya.
Dia mengajak warga untuk menjaga pemukiman dan lingkungan rumahnya. Dinkes akan segera memerintahkan pihak puskemas disetiap kecamatan untuk segera turuntanga.