MEDIA PAKUAN - Sejarah Islam mencatat Idul Adha yang identik Hari Raya Kurban berawal ketika Nabi Ibrahim AS mengalami mimpi.
Dan mimpi yang terus berulang membuat dirinya gelisah.
Dimana mimpinya, Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT menyembelih putra Ismail.
Baca Juga: Trending YouTube! Lirik Lagu Cinta Sejati dari Selfi Yamma yang Lengkap dengan Makna Terkandung
Putra kesayangannya harus segera disembelih untuk menguji dirinya.
Meskipun awalnya sangat merisaukan, Ibrahim menceritakan kepada sang anak laki-lakinya. Dimana Allah SWT berfirman dalam QS. As-Shaffat ayat 102 yang artinya:
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata:
"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Kemudian, Ismail, memintah ayahnya untuk mengikatnya dengan tali dan menajamkan pisau supaya ketika disembelih Ismail tidak meronta kesakitan.
Ia juga meminta pakaiannya diberikan kepada sang ibunda sebagai bentuk kenang-kenangan.
Tiba-tiba pisau untuk menyembelih Ismail tidak dapat digunakan.
Dan saat itu, Allah SWT menggantikan sosok Ismail dengan seekor kambing untuk disembelih.
Hal ini tercantum dalam QS. Ash-Shaffat ayat 107 yang artinya:
"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor kambing yang besar."
Peristiwa ini adalah bentuk ketaatan seorang hamba kepada Allah SWT.
Dengan adanya kisaha ini, menjadi awal mula ibadah kurban yang sangat dianjurkan setiap 10 Zulhijjah atau Hari Raya Idul Adha.***