"Eh ga taunya Kan anak saya pakai kerudung di kerudungnya itu langsung berdarah banyak saya kaget. Saya sama suami saya berdua naik motor lari ke puskesmas Baros, dari puskesmas Baros itu ditangani di IGD sama dokternya juga udah dibilangin kan nanya ini kronologi nya kenapa bisa sampai bocor gini terus dari pihak kita cerita aja," tuturnya.
"Terus kata dokternya ini harusnya jangan pakai timbangan dacin kan anaknya sudah besar," cetusnya.
Korban kemudian mendapat penanganan medis berupa dua jahitan di bagian kepala. Namun pihak keluarga merasa kecewa dengan sikap posyandu yang dinilai acuh tak acuh dalam kasus ini.
Menurutnya kondisi sang anak pasca kejadian tersebut masih sering mengeluhkan sakit kepala dan panas yang tidak stabil. Dia mengaku kesulitan mendapat surat rujukan untuk CT Scan ke rumah sakit unit daerah.
"Anak saya panasnya naik turun, selalu mengeluh sakit di bagian kepala, uring-uringan rewel, tidur tidak nyenyak. Hak anak saya untuk kesembuhan dan keselamatan di masa depan belum terlaksana. Kekhawatiran saya sebagai ibunya sampai sekarang masih terbayang-bayang," jelasnya.