Innalilahi, Balita di Kota Sukabumi Meninggal Dipatuk Ular saat Sedang Tidur

- 12 Mei 2024, 19:57 WIB
Rumah balita Sukabumi yang meninggal karena dipatuk ular didatangi warga yang melayat.
Rumah balita Sukabumi yang meninggal karena dipatuk ular didatangi warga yang melayat. /Manaf Muhammad/Media Pakuan




MEDIA PAKUAN - Seorang bayi di bawah lima tahun (balita) di Kota Sukabumi meninggal dunia usai digigit ular welang. Bocah perempuan bernama KTA (3) mengalami insiden tersebut saat sedang tidur di rumahnya di Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.

Ayah dari balita tersebut, Widagda Gapitan (28) mengatakan, saat kejadian, seluruh anggota keluarga sedang terlelap. Sontak dirinya dikejutkan tatkala putrinya mengerang kesakitan. Peristiwa tersebut diketahui dirinya pada Minggu 12 Mei 2024 dini hari. 

Akan tetapi, awal mulanya dia tidak menyadari bahwa anaknya baru saja dipatuk ular. Dia pun hanya mengusap usap anaknya.

"Sekitar setengah 2 dini hari anak saya bangun dari tidurnya mengeluhkan sakit di area kaki. Saya cek tidak ada luka belum kepikiran ada dugaan itu ular juga ya. Saya usap usap aja gitu ya. Anak tuh ngeluh sakit ga lama kemudian pindah katanya sakit perut. Perutnya sakit lalu saya gendong ke ruang tengah ga lama kemudian anak saya muntah muntah setelah muntah itu semua kan pada bangun termasuk istri saya," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Minggu 12 Mei 2024.

Baca Juga: Inspiratif, Pedagang Tahu Gejrot di Sukabumi Mendadak Viral Usai Sukarela Bersihkan WC Masjid

Jeritan anak perempuannya tidak kunjung berhenti. Gejala gangguan kesehatan pun terus bermunculan sehingga dia mengevakuasi anaknya ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Di saat bersamaan, istrinya dikejutkan dengan melihat seekor ular welang berukuran sekitar 1 meter keluar dari bawah kasur.

"Saya menemukan ularnya di kamar meskipun bekas gigitannya belum fiks ketemu saya larikan ke IGD. Cuma mungkin pas penanganan di IGD masih mempertanyakan ini titiknya di mana gitu ya jadi saya berikan data seperti yang disebutkan memang masih penanganan biasa masih pakai oksigen diinfus," ucapnya.

Beberapa saat kemudian ditemukan bekas gigitan ular di kaki anaknya. Kaki anaknya pun perlahan memerah. Pihak rumah sakit ketika itu masih mencari obat yang tepat untuk penanganan terhadap korban. Namun korban tidak sempat diberikan serum anti bisa ular.

"Cuma memang ketika ditemukan beberapa saat kemudian kondisi anak saya sudah kritis saturasi oksigen sudah menurun di angka 60 dan seiring waktu juga menurun sampai dinyatakan wafat pada pukul 03.23 dini hari," paparnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah