Waw! Permintaan Kondom Meningkat

- 27 Juli 2020, 11:44 WIB
Istimewa
Istimewa /
 
 
MEDIA PAKUAN-Permintaan alat kontrasepsi di Kabupaten Sukabumi  di masa pandemi wabah Covid-19, cenderung meningkat. Kendati lonjakan permintaan masih belum di akumulasi, tapi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi memperkirakan permintaan alat pengendali kehamilan cenderung meningkat hingga mencapai 100 persen. 
 
Hanya saja, permintaan ribuan akseptor KB  dari Pasangan Suami Istri (PUS) lebih didomasi alat pengendali kehamilan  jenis kondom. Sementara permintaan ribuan  suntik hingga pil Keluarga Berencana (KB) berada di urutan kedua dan ketiga.
 
"Mungkin karena lebih praktis, mereka lebih memilih menggunakan kondom saat berhubungan badan. Tapi resiko kehamilan lebih tinggi dibandingkan dengan pil dan suntik KB," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, Nasihudin.
 
Nasihudin mengatakan telah memerintahkan agar seluruh Petugas Penyuluhan KB disetiap desa dan kecamatan menghimbau agar ibu yang baru melahirkan untuk segera masuk KB. Langkah tersebut untuk mengendalikan angka kelahiran di masa pandemi corona.
 
 "Para penyuluh KB telah menghimbau agar ibu yang baru melahirkan untuk segera masuk program keluarga berencana. Terutama pasangan usisa subur muda yang baru memiliki anak, " katanya. 
 
Selain itu, kata Nasihudin himbauan agar pasangan muda yang baru melahirkan untuk masuk KB itu, merupakan upaya mencegah dampak kehamilan. 
 
Terutama di masa pandemi Covid-19 tidak hanya mengancam kesehatan. Tapi mengancam kelangsungan rumah tangga karena ancaman perekonomiannya. 
 
"Kondisi saat ini, banyak beresiko, rentan pemutusan hubungan kerja hingga keterpurukan ekonomi membayang-bayangi pasangan suami istri," katanya.
 
Kehamilan Menurun. 
Nasihudin mengatakan laju  kehamilan di Kabupaten Sukabumi tidak mengalami lonjakan. Bahkan setiap bulan alami penurunan kisaran 5  hingga 10 persen disetiap bulannya .
 
" Tidak ada lonjakan berarti. Bahkan dalam tiga  bulan terakhir angka kelahiran malah menurun," katanya. 
 
Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, mencatat angka kehamilan di  April 2020 mencapai 3. 908, sedangkan Mei mencapai 3. 905, dan Juni 3. 900. 
 
“Ini angka absolut per bulan, angka yang direkap dinas dari seluruh puskesmas dan layanan kesehatan di Kabupaten Sukabumi. Biasanya angkanya dilaporkan diawal bulan berikutnya,”kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat dan Kesehatan Komunitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Lilih Rosmiati. 
 
Lilih mengatakan menambahkan selama pandemi, pemantauan kesehatan dan pendampingan medis ibu hamil tidak mengalami kendala. Hanya saja,ada protokol kesehatan untuk menghindari kehadiran ibu hamil di fasilitas kesehatan. "Kami mengoptimalkan teknologi komunikasi, yakni dengan menggunakan WA," katanya***
 
 

Editor: Ahmad R


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x