Ekonomi Sirkular Jadi Solusi Efektif untuk Penanggulangan Sampah di Sukabumi

- 8 Desember 2022, 02:59 WIB
Jurnalis, mahasiswa dan masyarakat Sukabumi membahas isu penanggulangan sampah melalui ekonomi sirkular.
Jurnalis, mahasiswa dan masyarakat Sukabumi membahas isu penanggulangan sampah melalui ekonomi sirkular. /Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Sampah dihasilkan setiap hari oleh manusia dari produk yang digunakan atau dikonsumsi ketika berkegiatan sehari-hari.

Dengan demikian, hari demi hari jumlah sampah semakin bertambah karena tidak diimbangi dengan penanggulangan limbah yang baik.

Dampak negatifnya tentu banyak. Salah satu contoh yang paling nyata seperti banyaknya bencana banjir di Sukabumi Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir usai hujan deras mengguyur dalam durasi yang lama.

Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, berbagai inovasi muncul untuk menjadi solusi dari masalah fundamental ini.

Baca Juga: Mapolres Sukabumi Kota Aktifkan Metal Detector Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Kota Bandung

Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular menjadi salah satu inovasi yang sedang dikembangkan oleh platform asal Sukabumi bernama Pointtrash.

Melalui aplikasi seluler Pointtrash, masyarakat dapat menukar sampah dengan uang dalam bentuk saldo digital.

"Warga tinggal duduk di rumah, hasil transaksinya akan mengendap jadi saldo di aplikasi pointtrash, lalu bisa ditarik ke Shopeepay, Ovo dan Gopay dengan minimal order di 5 kg," kata CEO dan Co-Founder Pointtrash Indonesia, Adin Putra Perdana di Kopi Bumi, Rabu 7 Desember 2022.

Namun menurutnya, kunci dari ekonomi sirkular penanggulangan sampah bermula dari kesadaran diri sendiri. Sebelum menukarnya menjadi rupiah, warga harus mengumpulkan sampah agar tidak terbuang sia sia.

Baca Juga: Polres Sukabumi Kota Prioritaskan Jalur Lingkar Selatan untuk Mengurai Kemacetan Selama Libur Nataru

Setelah dikumpulkan, sampah non organik harus dipilah dan dipisahkan menjadi bagian masing-masing yang meliputi sampah plastik, logam, besi dan kertas.

Sampah tersebut nantinya akan diolah kembali menjadi produk yang berkelanjutan karena menggunakan limbah sebelumnya.

Dalam kesempatan sama, Budiyanto, jurnalis Sukabumi yang konsen mengenai isu lingkungan, mengatakan persoalan sampah kerap menjadi pemicu dampak negatif di masyarakat mulai dari sumber munculnya penyakit hingga penyebab terjadinya bencana.

Maka menurutnya, gerakan warga yang memanfaatkan sampah dijadikan sesuatu yang berguna dan memiliki nilai lebih, patut untuk diapresiasi.

Baca Juga: Dunia Pendidikan Sukabumi Tercoreng! Pelajar Bacok Pelajar Kembali Terjadi, Satu Orang Kritis

"Seperti warga yang membuat sampah bungkus kopi menjadi tikar atau aksesoris. Kemudian saya pernah meliput ada warga yang membuat spanduk dari bungkus bekas kopi," kata Budiyanto di Kopi Bumi.

Menurut Budiyanto persoalan sampah dan lingkungan hidup merupakan pekerjaan rumah seluruh pihak, baik masyarakat maupun pemerintah yang menentukan kebijakan publik.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah