Berkat Restorative Justice, Pemuda Kota Sukabumi Lolos dari Hukuman Meskipun Aniaya Mantan Istri

- 6 Desember 2022, 14:32 WIB
Restorative Justice kepada warga di rumah Restorative Justice Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi.
Restorative Justice kepada warga di rumah Restorative Justice Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi. /Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi akan membebaskan Fikri Muadz (27) tersangka penganiayaan terhadap mantan istrinya AA (22)

Kejari Kota Sukabumi memberikan Restorative Justice (RJ) kepada Fikri meskipun terjerat kasus penganiayaan.

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Setyowati menjelaskan, pertimbangan diterapkannya Restorative Justice karena Fikri baru melakukan tindak pidana satu kali.

Selain itu hukuman yang diterapkan kepada tersangka di bawah lima tahun yaitu sesuai pasal 351 ayat 1 (2 tahun 8 bulan).

Baca Juga: Marwan Hamami Berharap Pemerintah Pusat Perhatikan Korban Gempa Bumi Cianjur yang ada di Sukabumi

Pertimbangan lainnya adalah korban sudah memaafkan pelaku dan sepakat untuk Restorative Justice.

Terlebih tersangka merupakan tulang punggung keluarga yang menjadi alasan kuat baginya untuk bisa menghirup udara segar.

"Tersangka berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Tersangka merupakan tulang punggung keluarga di mana memiliki dua orang anak yang masih balita, satu umur empat tahun dan dua tahun," kata Setyowati di Rumah Restorative Justice Kejari Kota Sukabumi di kecamatan Baros Kota Sukabumi Jawa Barat.

Sebelum sepakat menempuh jalur RJ, mantan pasutri itu berunding terlebih dahulu di bawah atap rumah Restorative Justice sambil didampingi Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi.

Baca Juga: Komplotan Penimbun BBM Sukabumi Ditangkap, Modus Modifikasi Mobil untuk Simpan Ribuan Liter BBM

Akan tetapi Setyowati mengingatkan agar Fikri berperilaku baik selama menunggu proses administrasi hingga 20 hari ke depan di dalam tahanan. Selain itu tersangka juga bersiap menanggung biaya pengobatan korban sebesar Rp2 juta.

"Apabila selama dalam tahanan Fikri melakukan pelanggaran maka status RJ otomatis dinyatakan gugur," ungkapnya.

Sementara itu, Fikri mengaku perbuatan yang telah dilakukan kepada mantan istrinya sebelumnya merupakan sebuah kekhilafan karena naik pitam.

"Sebetulnya bukan lebih ke cemburu, cuma intinya suka menelantarkan anak. Kamalinaan ulin (tidak ingat waktu)," kata Fikri.

Baca Juga: Tol Bocimi Seksi 2 akan Uji Coba pada 20 Desember 2022, Walikota Sukabumi Persiapkan Infrastruktur Penunjang

Dia pun menyesalinya dan berjanji akan menjadi pribadi lebih baik dengan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Dia juga akan melanjutkan pekerjaannya sebagai sales untuk membiayai anak anaknya.

Dua pasangan itu tercatat telah bercerai di Pengadilan Agama Kota Sukabumi pada 27 Juli 2022.***

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x