Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi Somchai Dumrongsil mengatakan pengembangan teknologi RDF ini merupakan inisiasi SCG untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi.
Secara bisnis, RDF akan bermanfaat untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil karena teknologi ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar.
Sementara bagi lingkungan, RDF merupakan solusi bagi pengolahan sampah yang jumlahnya kian meningkat di Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Resmi Menikah dengan Sabrina Chairunnisa, Banjir Ucapan Selamat dan Doa
"Dengan prinsip ESG dan pengalaman selama lebih dari 25 tahun dalam menerapkan teknologi RDF di Thailand, SCG yakin bahwa RDF di Sukabumi akan dapat mendatangkan manfaat baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun lingkungan yang lebih berkelanjutan, " katanya.
Dia mengatakan pengembangan teknologi RDF pertama di Sukabumi ini dilakukan di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, volume sampah pada TPA Cimenteng sebanyak 220 ton/hari, yang berasal dari 27 kecamatan, telah melebihi kapasitas maksimumnya dengan jumlah lahan yang tidak memadai.
"Nantinya, Sampah yang masuk ke TPA Cimenteng akan dipilah dan diproses menggunakan teknologi RDF untuk diubah menjadi energi baru, " katanya.
PT Semen Jawa yang merupakan pabrik semen dengan konsep green and clean factory menjadi perusahaan pertama di Kabupaten Sukabumi yang fokus terhadap pengembangan teknologi RDF.
"Kesadaran lingkungan menjadi prioritas kami dalam menjalankan bisnis sesuai dengan kerangka kerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola), " katanya.