MEDIA PAKUAN - Tarif bus antar daerah di Kota Sukabumi diprediksi akan terdampak naik. Kondisi ini imbas dari melonjaknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru baru ini.
Seperti daerah lainnya, di Kota Sukabumi harga BBM jenis Pertamax sudah naik sejak 1 April kemarin yang sebelumnya berkisar antara Rp9.000 sampai Rp9.400 per liter kini naik menjadi Rp12.500 sampai Rp13.000 per liter.
Kepala Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi, Yukky Rahmat Yunus belum memastikan kenaikan tarif ongkos bus di terminal yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan tersebut.
Baca Juga: Hidupnya Buat Iri Banyak Orang, Fuji Masih Simpan Luka Mendalam Atas Kepergian Bibi Andriansyah
"Masih standar belum ya mungkin dari pihak perusahaannya antar pengusahanya seperti apa tapi sampai saat ini belum ada kelonjakan dari segi tarif atau harga belum masih standar," kata Yukky kepada Media Pakuan, Senin 4 April 2022.
Baca Juga: Bijak! Meski Kecewa, Marissya Icha Sebut Musibah Kerugian di Tambangnya Sebagai Takdir dari Tuhan
Menurutnya pengecekan akan dilakukan usai mendapat kabar kenaikan harga BBM. Hal itu dilakukan untuk memastikan tarif bus bagi penumpang yang dijual perusahaan.
"Yah sekalian kita tanya check dan recheck ke lapangan," ucapnya.
Sementara itu Yukky menyebut penyedia bus di terminal KH Ahmad Sanusi Kota Sukabumi menggunakan solar sebagai bahan bakar.
Namun hal itu tak menutup kemungkinan adanya perubahan harga ongkos bus di Sukabumi.
"Untuk tarif mudah mudahan masih normal karena penaikan hanya baru Pertamax, untuk solar belom ada karena armada bus semuaya pake solar tapi tetap kita crosscheck ke lapangan," jelasnya.
Pihaknya akan melakukan inspeksi mengenai harga tarif bus di terminal Kota Sukabumi karena diprediksi penumpang bus akan meningkat.
Menyusul peraturan pemerintah yang sudah memberi lampu hijau untuk mudik tahun ini dengan bersyarat.***