Minyak Goreng Belum Sesuai HET, Harga Daging Sapi di Kota Sukabumi Melonjak Naik Tajam

- 2 Maret 2022, 13:14 WIB
Minyak Goreng belum Sesuai HET namun Harga Daging Sapi di Kota Sukabumi Melonjak Naik, Pedagang hanya Bisa Pasrah.
Minyak Goreng belum Sesuai HET namun Harga Daging Sapi di Kota Sukabumi Melonjak Naik, Pedagang hanya Bisa Pasrah. /Mediapakuan.com/Manaf Muhamad
 
MEDIA PAKUAN - Sejumlah bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting) di Kota Sukabumi mengalami kenaikan harga sejak Selasa 1 Maret 2022.
 
Dari hasil monitoring Dinas koperasi, usaha mikro, perindustrian, dan perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede terjadi kenaikan di beberapa komoditi cabai, sayuran, hingga daging sapi.
 
Sementara untuk harga minyak goreng kemasan di pasar tradisional di Kota Sukabumi mengalami penurunan namun belum mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET).
 
 
"Daging sapi naik dari Rp.120.000 jadi Rp.130.000/kg, Cabe merah besar TW naik dari Rp.44.000 jadi Rp.48.000/kg, Cabe merah besar lokal turun dari Rp.52.000 jadi Rp.45.000/kg, Cabe merah keriting naik dari Rp.40.000 jadi Rp.42.000/kg, Cabe rawit merah naik dari Rp.65.000 jadi Rp.74.000/kg, Cabe rawit hijau naik dari Rp.32.000 jadi Rp.35.000/kg," kata Kasi Pengawasan Barang (Diskumindag) Kota Sukabumi, Moh Rifki.
 
Untuk komoditi sejumlah sayuran hingga kacang kedelai impor juga melonjak seperti yang terjadi di pasaran.
 
"Tomat sayur turun dari Rp.12.000 jadi Rp.10.000/kg, Wortel turun dari Rp.9000 jadi Rp.8000/kg, Kacang kedelai impor naik dari Rp.11.500 jadi Rp.11.800/kg," ungkapnya.
 
 
Namun dari pantauannya, minyak goreng yang belakangan ini langka dan mahal di pasaran, kini sudah mengalami perubahan harga.
 
"Minyak kemasan dipasar tradisional turun dari Rp.19.000/liter jadi Rp.15.000/liter," ucap Rifki.
 
Rifki mengungkapkan penurunan harga minyak goreng belum bisa sepenuhnya sesuai dengan HET.
 
 
"Masih perlu waktu ke harga normal, mudah mudahan pasokan dari pusat lebih banyak lagi turun ke kota Sukabumi," pungkasnya.
 
Dari pantauannya, hingga Rabu 2 Februari 2022 harga Bapokting di Kota Sukabumi belum mengalami perubahan.
 
Di sisi lain salah satu pedagang daging sapi di Pasar Pelita Kota Sukabumi Mamat mengaku kenaikan harga telah dirasakannya sejak seminggu lalu.
 
"Kurang lebih seminggu-an lah. Kurang tahu, orang gedean lah saya mah pedagang kecil bangsa tuh grosir grosir tuh yang motong belah sana, saya hanya pedagang kecil kurang hafal," katanya ketika ditemui.
 
 
"Harapan bapak jangan sampai naik, stabil harga gitu jadi pembeli teh teu sampai teu jadi," ungkapnya.
 
Ia mengaku dengan kenaikan harga daging sapi tersebut turut berpengaruh dengan jumlah konsumen yang datang sehingga omset penjualannya menurun drastis.
 
"Stok lagi kosong susah. Menurun, omset menurun drastis 50 persen 30 persen paling susah lah. Banguna naik lagi banguna pasti naik lagi," ucapnya di Pasar Pelita Kota Sukabumi.***

Editor: Adi Ramadhan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x