Network
MEDIA PAKUAN - Tingginya angka bencana yang melanda wilayah Kota Sukabumi dalam satu pekan ke belakang menjadi sorotan pemerintah daerah.
Kendati demikian pemerintah daerah Kota Sukabumi melakukan antisipasi lanjutan terkait peringatan bencana. Hal ini dilakukan untuk mitigasi risiko bencana di lingkungan masyarakat.
"Kita tanggap darurat kita lakukan saat ini dan menunggu situasi kembali normal. Tanggap darurat kita tetapkan selama sepuluh hari kemudian nanti kita lihat situasinya seperti apa nanti baru kita evaluasi ketika perlu diperpanjang maka diperpanjang, ketika cukup maka selesai," kata Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa 22 Februari 2022.
Achmad Fahmi mengatakan, status tanggap darurat bencana tersebut ditetapkan sejak dua hari lalu atau tepatnya hari Minggu 20 Februari 2022.
"Tanggap darurat ini berkaitan dengan dapur umum yang kami buat, posko kesehatan yang kami buat dan posko kesehatan untuk melakukan isolasi," pungkasnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk sangat waspada kita belum bisa memprediksi situasi dan cuaca ekstrem sampai kapan jadi kewaspadaan masyarakat menjadi hal yang utama," paparnya.
Hingga hari ini, evakuasi puing puing masih dilakukan. Fahmi mengatakan hari ini apartur sipil negara di lingkungan pemerintahan daerah Kota Sukabumi terjun ke lokasi.
"Di sini semua kita gerakkan hari ini sekitar 120 lebih ya personel khusus dari aparatur dibantu teman teman relawan yang lebih banyak kemudian oleh masyarakat sendiri juga mereka ikut membantu," ujarnya.
"Jadi kita ingin dalam rentang waktu satu pekan ini semua barangkal atau puing puing ini bisa diantisipasi terlebih dahulu bisa diangkut sehingga nanti kita bisa normalisasi yang lainnya," tandasnya.
Fahmi menargetkan evakuasi puing-puing ini selesai hingga waktu satu pekan ke depan. "Jadi kita ingin dalam rentang waktu satu pekan ini semua barangkal atau puing puing ini bisa diantisipasi terlebih dahulu bisa diangkut sehingga nanti kita bisa normalisasi yang lainnya," katanya di Kota Sukabumi.***
