Serangan Besar-besaran! Teroris Serang Penjara di Suriah dan Pangkalan Militer Irak: Eskalasi Makin Mematikan

- 22 Januari 2022, 13:24 WIB
Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan.
Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan. /Daily Sabah
 


MEDIA PAKUAN - Daesh dilaporkan melakukan penyerangan di penjara di Suriah, Pangkalan militer di Irak, dalam eskalasi mematikan tersebut.

Penyerangan yang dilakukan kelompok teroris negara Islam Irak dan Suriah, tersebut dilaporkan pada Jumat, 21 Januari 2022 yang menyerang sebuah penjara di Suriah yang menampung sesama jihadis.
 
Bahkan dalam waktu bersamaan sebuah pangkalan militer mengalami serangan serupa.
Serangan itu, membuat warga cemas atas bangkitnya Daesh.
 
 
 

Sementara kelompok jihadis disana belum mengindikasi atas serangan tersebut. Tapi mereka menyarankan untuk meningkatkan barisan dan persenjataannya dalam menghadapi Daesh.

Saran dalam meningkatkan barisan dan pasokan persenjataanya itu diyakini sebagai wujud dalam upaya mengatr kembali kedua negara tersebut.
 
 
Baca Juga: Seolah Lupa sama Kampung Sendiri, TKI Ini Sudah 15 Tahun di Arab Saudi Tanpa Mau Pulang ke Indonesia

Dalam serangan di penjara Suriah tersebut sedikitnya 20 pasukan keamanan Kurdi tewas dan membebaskan beberpa pejuag dari Daesh.

Pembobolan sebuah penjara itu sudah dilakukan pada Kamis malam yang disebut sebagai salah satu serangan paling signifikan sejak "kekhalifahan" mereka dinyatakan kalah.

Dalam operasi Daesh tersebut mereka telah membebaskan sedikitnya 3.500 rekan pejuang yang ditahan di pejara tersebut.
 
Baca Juga: Sopir Indonesia Ini Bongkar Mengapa Banyak TKW Indonesia yang di Hilang Arab Saudi, Tidak Terduga Kenyataannya

Sementara serangan itu Irak telah menandai bahwa operasi yang dilakukan Daesh tersebut paling mematikan di Irak pada tahun ini.

"Jumlah mereka yang tewas di antaranya pasukan keamanan internal Kurdi dan 20 penjaga penjara" ucap kepala Observatorium Rami Abdel Rahman.
 
Baca Juga: Bikin Ngakak! Kejahilan Sule Pamer Gaya Potong Rambut Anak Bungsunya: Netizen Sebut Seperti Profesor

Seorang analis senior Suriah, Dareen Khlifa menyebutkan bahwa tawanan penjara sebagian besar adalah mantan tentaranya.

Penangkapan dilakukan serta pengusiran para jihadis yang didukung AS telah berlangsung selama 3 tahun lalu tepatnya di tahun 2019.***



 

Editor: Ahmad R

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x