MEDIA PAKUAN - Arab Saudi meminta dewan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar Houthi mempertanggung jawabkan atas milisinya dan menghentikan pemasokan persenjataan yang dinilai mengancaman perdamaian dunia.
Permintaan itu disampaikan oleh perwakilan tetap Kerajaan untuk PBB Abdallah Al-Mouallimi kepada Sekretaris Jenderal organisasi Antonio Guterres dan Dewan Keamanan yang melalui suratan.
“Saya menulis tentang kelanjutan serangan teroris yang diluncurkan oleh milisi teroris Houthi yang didukung Iran terhadap warga sipil dan objek sipil di Arab Saudi."
Baca Juga: Jadwal TV Nasional Hari Ini 29 Desember 2021: TV ONE, GTV, TRANS7, TRANSTV, RCTI, dan MNCTV
"Ini termasuk proyektil militer yang menghantam sebuah toko di Samtah, Jazan pada 24 Desember yang mengakibatkan kematian seorang warga negara Saudi dan seorang warga Yaman. Tujuh warga sipil termasuk enam warga negara dan seorang warga Bangladesh juga terluka dan dua toko serta 12 kendaraan rusak" ungkapnya.
Namun, Abdallah menekankan bahwa perang yang menargetkan warga sipil dan objek sipil itu diaebut kejahatan perang, yang mewajibkan Houthi untuk bertanggungjawab dan menerima sanksi hukum internasional.
Baca Juga: Jadwal Program Acara NET TV Hari Ini 29 Desember 2021: My Hero Academia dan Cells At Work
Abdallah juga mengatakan bahwa tidak ada upaya yang sia-sia dalam mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi wilayahnya dan menjaga keselamatannya sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.
Seorang utusan PBB mengatakan "jelas bahwa tidak adanya tindakan tegas oleh masyarakat internasional, terutama Dewan Keamanan, terhadap mereka yang memasok senjata ke milisi Houthi, akan memungkinkan milisi untuk melanjutkan aksi terorisnya di wilayah tersebut,”.
“Oleh karena itu sangat penting bahwa Dewan Keamanan memikul tanggung jawabnya terhadap Houthi dan mereka yang memasok senjata mereka dan sumber daya yang membiayai tindakan teroris mereka, untuk menghentikan ancaman mereka terhadap perdamaian dan keamanan internasional.” lanjutnya.***