KH Muhammad Fajar Laksana : Manfaatkan Teknologi Informasi untuk Berdakwah

- 30 Desember 2021, 17:57 WIB
KH Fajar Laksana memaparkan materi tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk berdakwah/ISTIMEWA.
KH Fajar Laksana memaparkan materi tentang pentingnya pemanfaatan teknologi informasi untuk berdakwah/ISTIMEWA. /
 
MEDIA PAKUAN-Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat harus bisa dimanfaatkan dalam berdakwah.
 
Tokoh dan ulama Kota Sukabumi, KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan, fasilitas internet dan media sosial dapat menjadi media dakwah yang efektif di era modernisasi industri 4.0.
 
Bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Fajar Laksana mengajak pendakwah  terjun di dunia digital.
"Dakwah melalui online karena 73 persen umat sudah menggunakan internet. Ustadz harus dituntut lebih kreatif dan inovatif dengan adanya internet," kata Fajar Laksana di Gedung Pusat Kajian Islam Kota Sukabumi, Kamis 30 Desember 2021.
 
Mudahnya arus informasi ustadz, kata Fajar Laksana, juga harus menjadi penyaring berbagai pemahaman untuk disampaikan kepada masyarakat, supaya menjadi edukasi dalam pedoman hidup beragama dan berbangsa.
 
"Dengan adanya internet guru atau pendakwah harus Bisa critical thinking and problem solving agar bisa menyaring berbagai pemahaman, bisa tahu ini Wahabi atau Syiah atau Aswaja," ucapnya.
 
Selain itu, ia juga menyampaikan, internet menjadi jembatan para ulama untuk berfatwa. "Bisa mengkolaborasikan fatwa yang sudah ada dengan ulama internasional," ungkapnya.
 
Lanjutnya, dalam industri 4.0 dakwah melalui digital diperlukan sebab untuk mencegah hal negatif yang beredar di internet.
 
"Internet boleh dikatakan sihir atau hipnotis. Contohnya orang yang dikatakan baik seribu kali maka akan baik sebaliknya apabila dikatakan buruk beribu kali juga akan buruk makanya itu yang dilakukan aktor politik dengan internet," pungkasnya.
 
KH Fajar menambahkan internet dan dakwah 4.0 dapat meningkatkan literasi informasi, literasi teknologi, dan literasi komunikasi bagi umat untuk menghadapi perkembangan zaman.
 
"Materi yang disampaikan harus kekinian apabila ilmu yang ditransfer hanya sekedar ilmu umum. Makanya ustadz juga harus menguasai dakwah media sosial internet. Beberapa kali saya melihat pesantren yang memanfaatkan dunia medsos, website, dan juga YouTube, hasilnya cukup efektif," katanya.
 
Dia mencontohkan, saat ini belajar atau kursus Bahasa Inggris atau Arab bisa buka kelas digital seperti yang sudah dilakukannya.
"Ini menjadi media dakwah," jelas pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi itu.***

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x