KH Fajar Laksana Memaknai Kurban Idul Adha 1442 H Sebagai Tolak Bala di Pandemi Covid-19

- 19 Juli 2021, 19:51 WIB
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, KH Fajar Laksana/MEDIA PAKUAN
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi, KH Fajar Laksana/MEDIA PAKUAN /Manaf Muhammad/
 
 
 
MEDIA PAKUAN-Hari Raya Idul Adha 2021 masih dibayangi pandemi Covid-19. Pemerintah memebrlakukan PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali. Kondisi ini juga berdampak terhadap pelaksanaan Shalat Idul Adha di Sukabumi. 
 
Menurut ulama sepuh Kota Sukabumi, KH Muhammad Fajar Laksana, Hari Raya Idul Adha 2021 sebagai bentuk tolak bala di tengah pandemi Covid-19.
 
Hal ini sebagaimana digambarkan dalam sejarah Nabi Ibrahim yang hendak menyembelih sang putra Nabi Ismail atas perintah Allah.
Dalam peristiwa bersejarah itu digambarkan bagaimana kesabaran dan keteguhan hati Nabi Ibrahim yang harus melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya.
 
Begitu pula Nabi Ismail yang dengan yakin atas perintah Allah tersebut harus dilaksanakan oleh ayahandanya.
 
Meskipun Nabi Ibrahim sempat mendapat godaan setan untuk membatalkan perintah dari Allah, Nabi Ismail tetap berusaha untuk meneguhkan hati ayahnya, nabi Ibrahim.
 
Ketika kedua orang yang dimuliakan Allah tersebut sudah teguh untuk melaksanakan penyembelihan, Allah pun langsung mengganti Nabi Ismail dengan seekor biri biri atau domba untuk disembelih.
 
Seperti yang disampaikan firman Allah dalam QS As Saffat ayat 102.
 
 
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَا لَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْۤ اَرٰى فِى الْمَنَا مِ اَنِّيْۤ اَذْبَحُكَ فَا نْظُرْ مَا ذَا تَرٰى ۗ قَا لَ يٰۤاَ بَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِيْۤ اِنْ شَآءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
 
"Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, "Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!" Dia (Ismail) menjawab, "Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar."
(QS. As-Saffat 37: Ayat 102).
KH Fajar Laksana menjelaskan, hal ini sesuai dengan kondisi saat ini ketika menghadapi pandemi Covid-19. Kurban merupakan sebagai penolak bala Covid-19.
 
"Hal ini adalah maknanya walaupun kita merasa mendapatkan sesuatu yang buruk walaupun itu ujian dan cobaan ikuti maka domba atau memotong hewan kurban itu bisa menjadi pengganti daripada bala atau bencana itupun yang terjadi ketika nabi Ismail AS mengorbankan dirinya ketika disembelih oleh Allah diganti dengan seekor domba," ucapnya.
 
"Maka kalau kita kaji hewan kurban domba ini bisa menggantikan nyawanya nabi Ismail AS kalau kita diambil dengan menghadapi wabah Corona maka dengan hewan kurban ini bisa menyebabkan wabah Corona ini bisa hilang," katanya.
 
Fajar yang juga pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi ini mengatakan, umat Islam harus bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan pandemi Covid-19, juga harus ikhlas dan yakin dalam menjalani perintah untuk berkurban.
 
"Hikmahnya kalau kita mau mengorbankan harta kita yang dicintai yaitu dengan seekor hewan kurban maka yakini oleh kita bahwa oleh Allah akan diselamatkan diri kita dan keluarga kita dari bala bencana seperti Nabi Ibrahim diselamatkan oleh Allah sehingga Nabi Ismail tidak jadi korban, Nabi Ismail selamat tapi yang dikorbankan adalah seekor kambing," ungkapnya.
Dijelaskan, ganjaran berkurban pada Idul Adha sudah dengan gamblang dalam Al Qur'an.
 
"Maka kita akan mendapatkan Al Kautsar yaitu telaga di surga dan siapapun orang yang membenci kita maka semuanya akan terputus dari Rahmat Allah seperti hewan domba yang terputus di leher dombanya. Hal ini sudah dijelaskan dalam QS Al Kautsar," tuturnya.
 
"Semoga kita bisa berkurban sehingga kita dapat surga Allah ditolak dari bala dan bencana seperti wabah Corona serta mendapatkan ampunan Allah SWT," pungkasnya.(Manaf Muhammad)
 
 
 

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x