Buruh Sukabumi Desak Prioritaskan Penanganan Covid-19, Popon: Potensi Kluster Baru Buruh Harus Diprioritaskan

- 12 Juni 2021, 17:01 WIB
Ilustrasi buruh pabrik.
Ilustrasi buruh pabrik. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

 

MEDIA PAKUAN - Ribuan Buru di Kabupaten Sukabumi merasa dimarginalkan dalam upaya penanganan wabah pandemi Covid-19. Mereka mendesak pemerintah  untuk memperhatikan nasibnya.

Kendati disatu sisi pemerintah memberi perhatian untuk memprioritaskan vaksinasi terhadap kelompok rentan yang terpapar covid-19. Seperti lansia dan sektor pelayanan publik hingga pedagang.

Tapi untuk buruh sendiri justeru didorong untuk vaksin gotong royong. Padahal aktivitas buruh industri  sangat rentan penukaran wabah covid-19.

Baca Juga: Belasan Warga Kota Sukabumi Terkonfirmasi Positif Corona, Segini Total Kasusnya

Tingkat kerumunannya tinggi setiap hari  mempunyai kerentanan yang tinggi penularan covid-19.

"Namun kenyataannya pemerintah telah mengabaikan. Dan yang sebenarnya bukan gotong royong karena justeru ditanggung atau dibayar sepenuhnya oleh pengusaha. Sikap pemerintah terkesan bias," kata Ketua Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Sandang dan Kulit - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK SPSI), Mochamad Popon

Dia membenarkan buruh tidak dikenakan biaya atau tidak membayar, tapi dibayar oleh pengusaha. Hanya saja, anggaran yang seharusnya  digunakan perusahaan atau buruh untuk perbaikan kesejahteraan menjadi sulit direalisasikan.

Baca Juga: Setukpa Lemdiklat Polri Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis, Dijadikan Pembelajaran Bagi Siswa SIP

"Pengusaha akan berdalih jangankan untuk meningkatkan kesejahteraan. Anggaran vaksin harus ditanggung perusahaan," katanya.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah