Prihatin Marak Geng Motor, MUI Kota Sukabumi Siapkan Tim Pembinaan Akhlak

- 26 Mei 2021, 15:54 WIB
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota SUkabumi, KH Fajar Laksana/MEDIA PAKUAN
Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath Kota SUkabumi, KH Fajar Laksana/MEDIA PAKUAN /Manaf Muhammad/
 
 
MEDIA PAKUAN-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi ikut berperan aktif dalam pencegahan aksi meresahkan berandalan motor seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.
 
Aksi kriminalitas yang dilakukan geng motor ini telah menjadi kekesalan warga Sukabumi karena banyak menimbulkan korban jiwa dan luka luka.
 
Uneg uneg warga Sukabumi telah dituangkan dalam berbagai gerakan salah satunya adalah petisi online yang disepakati ribuan masyarakat Sukabumi atas keresahan tersebut.
Menanggapinya MUI Kota Sukabumi siap ikut turun tangan untuk mencegah terjadinya hal hal membahayakan masyarakat yang diakibatkan geng motor ini.
 
"MUI menyambut baik deklarasi deklarasi yang dipelopori oleh Polresta Kota Sukabumi bahkan dari Majelis Ulama Indonesia menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif membantu pihak kepolisian untuk mencegah terjadinya lagi berandalan motor yang menimbulkan aksi aksi yang memberikan bencana dan kecelakaan serta dzalim kepada umat yang mereka lakukan secara sporadis," kata ketua 2 MUI Kota Sukabumi KH Muhammad Fajar Laksana, Rabu 26 Mei 2021.
 
Seluruh unsur masyarakat ia pinta untuk tidak ragu melaporkan apabila terjadi aksi kriminalitas lainnya.
 
"Maka ini bukan hanya tanggung jawab piha kepolisian saja tanggung jawab seluruh elemen masyarakat termasuk ulama oleh karena itu maka kami menghimbau kepada seluruh masyarakat mari dari tingkat RT, RW, Kelurahan, kecamatan mari kita melaksanakan siskamling jaga lingkungan,  jaga lembur, jaga kampung," ujarnya.
 
"Bersama sama dengan Polsek dan danramil kita buat daerah bebas berandalan motor kita inginkan bahwa kampung mandiri untuk menjaga lingkungan membebaskan dari geng geng motor ini," pungkasnya.
Ia juga mengatakan MUI siap mencegah tumbuhnya generasi generasi yang mewarisi tindak kriminal dengan membina akhlak para pemuda.
Kalaupun ada keluarga yang memiliki anggota geng motor agar segera melaporkan ke MUI untuk dibina.
Jika pembinaan dan bimbingan yang dilakukan oleh pemerintah belum bisa mengena, maka ulama 24 jam siap memberikan pembinaan secara ruhaniah. "Anggota geng motor dibina akhlaknya sehingga tidak melakukan kemaksiatan, kedzaliman, kecelakaan kepada orang lain," sambungnya.
 
Sebelumnya, Forkopimda Kota dan Kabupaten Sukabumi mendeklarasikan penolakan  keberadaan geng motor yang membuat keonaran.(Manaf Muhammad)
 
 

Editor: Hanif Nasution


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x