AKHIRNYA TERUNGKAP! Sakit Lumpuh Dialami Guru Susan Bukan Akibat Vaksin, Daud: Bukan Efek Vaksin Covid-19

- 4 Mei 2021, 16:36 WIB
Foto: Susan guru yang alami kelumpuhan usai vaksinasi tahap 2
Foto: Susan guru yang alami kelumpuhan usai vaksinasi tahap 2 /Dicky S/Instagram/@wawsehat
 
 
MEDIA PAKUAN - Lumpuh dan masalah penglihatan yang dialami seorang guru di Sukabumi Susan (31) usai vaksin covid 19 tahap 2 sempat menggegerkan publik. 
 
Namun Ketua Harian Satgas Penanganan Covid 19 Jawa Barat Daud Achmad menyebutkan bahwa insiden tersebut bukanlah efek samping dari vaksin covid 19.
 
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)  yanga terjadi juga ia harapkan bisa disebarluaskan ke seluruh masyarakat panyebab masalah utamanya. 
 
 
 
 
"Kami pastikan bahwa vaksin ini aman. Kalau pun ada KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) seperti di Sukabumi ini ternyata bukan karena vaksin melainkan karena GBS," katanya, Selasa 4 Mei 2021.
 
Ia juga meminta untuk proses skrining sebelum vaksinasi harus lebih lengkap dan ditingkatkan lagi ke depannya. 
 
"Diharapkan, dengan masih panjangnya proses vaksinasi COVID-19 di Jabar maupun dunia, proses skrining ke depan lebih lengkap lagi," lanjutnya. 
 
 
 
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Marion Siagian juga mengatakan terdapat 107 KIPI ringan dan 36 KIPI serius selama proses vaksinasi.
 
KIPI ringan yang dialami peserta vaksinasi kebanyakan merasakan Ngantuk, merah di tempat penyuntikan, dan lapar. 
 
"Ke 36 KIPI serius itu sudah diaudit dan tidak ada yang berhubungan langsung akibat vaksin COVID-19" ucapnya. 
 
Seperti diketahui sebelumnya Susan mengalami kelumpuhan usai 12 jam setelah vaksinasi tahap 2 pada 30 Maret 2021
 
Kemudian ia sempat dirawat inap selama 23 hari dari tanggal 1 April 2021 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dari sebelumnya di RS Palabuhanratu. 
 
"Hasil audit Komnas KIPI, SA 31 tahun, wanita, mengalami keluhan mata buram dan kelemahan anggota gerak. Mata buram perlahan 12 jam pasca imunisasi, dilakukan rujukan ke RS selama 23 hari dari 1 April 23 April. SA sudah menjalani CT scan torax, darah dan fungsi sarafnya dan didiagnosa GBS" kata Ketua Komda KIPI Jabar, Dr Prof Kusnandi Rusmil, Senin 3 Mei 2021.
 
Pokja KIPI Kabupaten Sukabumi, dr Eni juga mengatakan Susan sudah pulih sebagian dan bukan tidak mungkin untuk disembuhkan. 
 
Gerakan tangannya perlahan sudah kembali namun bagian kaki masih harus pemulihan motorik.
 
"Untuk fisioterapi sendiri kami akan memfasilitasi di RS Pelabuhan Ratu. Di sana sudah siap dan ada fasilitasnya. Di sana ada spesialis syaraf, mata, fisioterapi, sedangkan rehabilitasi medik ada di Sekarwangi. Proses ini akan membantu penyembuhan SA. Saya laporkan juga di sana untuk obat-obatan SA sudah ada, semoga mempercepat penyembuhan SA," tambahnya. ***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x