Rumah Janda Lansia Jadi Sarang Ular Berbisa, Lapuk Terancam Ambruk Dimakan Usia: Butuh Perhatian Pemerintah!

28 Juni 2024, 13:15 WIB
Inah (68 tahun), mendiami rumah ukuran di Kampung Cikeuyeup, RT 12 RW 14, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terancam ambruk. (Kamis/28/6/24). | Sumber foto: Iqbal Salim /media pakuan/

 

 

MEDIA PAKUAN - MAK Inah (68 tahun) warga di Kampung Cikeuyeup, RT 12 RW 04, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, Jumat 28 Juni 2024 nasibnya sangat mengenaskan.

Nenek renta kini mendiami rumah ukuran 5 x 7 meter, persis di tidak jauh dari pemukiman rumah warga. Kondisi bangunan rumah yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu, hampir semua alami keropos.

Bahkan rumah jenis panggung terancam ambruk karena dimakan usia. Sehingga tidak aneh, dia kerap menemukan ular berbisa didalam rumahnya karena tak terurus.

Jandan tua beranak dua anak dan lima cucu itu,hampir setaip hari mendiami rumah reyot tersebut bersama kedua cucunya.

Baca Juga: Harga Emas Semakin Galau: Ini Prediksi Terbaru Jelang Akhir 2024, Bagaimana Ramalan2025?

Cucunya yang masih duduk dibangku kelas 1 dan 6 Sekolah Dasar itu, selalui menemani neneknya.

Hanya mereka tidak lama-lama tingga dirumah tersebut. Karena khawatir rumahnya ambruk saat hujan disertai angin kencang menerjang kawasan itu.

Sehingga tidak heran saat Redaksi Media Pakuan menyambanginnya rumah tersebut, terasa bangunannya bergoyang. Bahkan kadang-kadang atapnya berjatuhan.

"Sekarang sudah tidak layak sudah pada rusak dari atas sudah pada gebrok (ambruk), kalau dibawa apalagi di injek-injek lantainya sudah genljok-genjlok (goyang-goyang), gentengnya udah pada jatuh, "Kata Mak Inah kepada awak media saat ditemui dirumahnya.

Mak Inah mengeluhkan, untuk lakukan rutinitas dalam rumah, iya tidak bisa gesit. Sebab, khawatir ambruk, dan lantainya terbuat dari ayaman bambu keropos dimakan rayap, khawatir kakinya amblas.

"Ya pelan-pelan aja, pakai ampar (dilapisi tikar bekas) yang jelek-jelek biar tidak gebros sekalian, "Keluhnya.

Baca Juga: Waspada Siang hingga Petang, BMKG Rilis Potensi Hujan Lebar: Garut,Bandung dan Sumedang, Siaga Payung!

Dia mengisahkan, sejak dibangun rumah tersebut tahun 1989, sampai saat ini, hanya lakukan perbaikan seadanya.

Kerusakan berat mulai terasa sejak tiga bulan lalu, lantaran bambu penyangga genteng dan lantai keropos.

"Tahun sudah lupa, karena tidak ada uang untuk betulin, kira-kira tiga tahun kebelakang. Paling parah bulan ini atuh yang bocor teh, harus naruh ember-ember didalam rumah dikamar udah pada bocor bambu-bambunya atas-atasnya.

Ini anak yang kedua SD tiga tahun, baru dibetulin atasnya doang, bambu-bambunya doang. Bukan tidak ingat, tapi malu, dari mana buat betulin, sudah tidak bisa kerja , kalau tidak dikasih dari anak-anak mah, "Keluhnya.

Sementra kondisi lantai rumah terbuat anyaman bilik bambu, melengkung amblas sampai ketanah, Inah bersama kedua cucunya, sering menemukan hewan liar berbahaya bagi manusia.

Baca Juga: Alhamdulillah Kesempatan Emas! LPPOM MUI Buka Lowongan Kerja: Semuan Jurusan Juli 2024, Ayo Lamar Disini!

"Iya, ular pernah dua kali, kamar ini satu, dan kamar itu satu. Kalau dimatiin tidak berani, cuma pakai garam saja usirnya, muncul lagi dikolong samping, "Ucapnya.


Dikeluhkan Inah, bilamana hujan turun diwaktu malam maupun siang, air hujan mengucur hampir setiap ruangan, hanya menyisahkan satu kamar untuk tidur bertiga bersama kedua cucunya.

"Yang disini saja kamar yang satu, karena kamar yang dua bocor, "Keluhnya.

Saat ini, Inah hanya bersama kedua cucunya menempati rumah tersebut walaupun kondisi bangunannya hampir semua keropos kemakan usia maupun rayap. Sedangkan kedua anaknya bekerja di Jakarta tinggal di rumah kontrakan. Sedangkan anak bungsunya status janda, kerja pengasuh orang tua lanjut usia.

"Sama cucu dua, kelas satu sama kelas enam SD baru keluar. Anak-anak ada, pada kerja, Yang satu kerja di Jakarta sama suaminya anaknya tiga, yang satu anaknya dua, kerja perawat lansia statusnya janda

Baca Juga: Video Ngeri Tertabrak Mobil Dengan Kecepatan Tinggi, Usai Merampok Ponsel

Inah berharap kepada pemerintah Kabupaten Sukabumi, maupun instansi dan lembaga terkait, agar membantu perbaikan rumahnya.

"Kalau mau mah, ada yang bantu dari pemerintahnya, "katanya. (Iqbal Salim)

 

 

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler