Pasca Gempabumi di Garut, BMKG Himbau Warga Waspada Potensi Bencana Lainnya: Kira-kira Apa Yah?

29 April 2024, 15:50 WIB
BMKG Ingatkan Masyarakat Jawa Barat Waspada Potensi Sejumlah Bencana Alam Usai Gempa Garut /ilustrasi/

MEDIA PAKUAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Garut dan sekitarnya, untuk mewaspadai adanya sejumlah potensi bencana.

Potensi bencana pasca guncangan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2, Sabtu 27 April 2024 lalu itu, dikhawatrkan dapat mematik bencana lainnya. Hal tersebut diungkapkan kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Dia mengatakan masyarakat dihumbau untuk tenang, namun tetap waspada apabila turun hujan baik dengan intensitas sedang hingga lebat. "Terutama masyarakat yang bertempat tinggal pada lereng-lereng bukit, perbukitan, gunung, ataupun pegunungan dan daerah aliran sungai, karena berpotensi terjadi longsor dan banjir bandang,"katanya.

Baca Juga: Indonesia Lolos di Semifinal Piala Asia U-23 2024. Pelatih Timnas Jepang Heran, Begini Ungkapnya

Dwikorita mengatakan, getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng itu menjadi retak-retak atau rapuh. Dan apabila terguyur hujan, air hujan yang meresap dikhawatirkan akan mendorong massa tanah atau batuan menjadi longsor.

Curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, tambah dia, juga dapat mengakibatkan banjir bandang dengan membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan. "Karenanya, BMKG meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewaspasai potensi bencana ikutan tersebut," katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, rusak sebagian, atau miring akibat terdampak gempa maka dihimbau tidak menempatinya.

Baca Juga: Cabuli Perempuan Dibawah Umur, 2 Remaja di Sukabumi Dicokok Polisi: Modus Bujuk Rayu!

"Warga untuk sementara waktu dan dihimbau tinggal di tempat yg lebih aman. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal apakah cukup tahan gempa, atau  tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan, sebelum kembali ke dalam rumah," imbuhnya.

Kepala Pusat Gempa Nasional Daryono menyatakan gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.2 yang mengguncang Kabupaten Garut dan sekitarnya adalah gempa utama.

Hasil analisis BMKG, kata dia gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng.

Hasil analisis mekanisme sumber, kata dia  menunjukkan gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 8,39° LS ; 107,11° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 156 Km arah Barat Daya Kab. Garut, Jawa Barat pada kedalaman 70 km.

Baca Juga: Remaja Perempuan di Kota Sukabumi Diperkosa Bergilir oleh Temannya, 2 Pelaku Ditangkap

"Gempa semalam adalah langsung gempa utama , kemudian amblas dan energi habis atau lepas total. Tidak ada gempa pembuka dan miskin susulan. Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo 3.1," ungkap Daryono

Gempa bumi tersebut diketahui berdampak dan dirasakan di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya dengan skala intensitas IV MMI daerah Bandung dan Garut dengan skala intensitas III-IV MMI.

Didaerah Tangerang, Tangsel, Bogor, DKI Jakarta, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan  Purwokerto dengan skala intensitas III MMI. Daerah Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang dengan skala intensitas II MMI. ***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler