MEDIA PAKUAN - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkap penyebab gempabumi berlokasi di perairan Selatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, adalah akibat aktivitas zona penunjaman dengan kedalaman lebih dari 30 kilometer.
Meskipun gempabumi tidak menimbulkan Tsunami, Tapi Badan Geologi mengungkap wilayah pantai selatan Banten dan Jawa Barat tergolong rawan tsunami.
"Bahkan dengan potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari tiga meter,"kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid.
Gempabumi berkekuatan 5,9 magnitudo dengan kedalaman 74 kilometer pada Rabu, 3 Januari 2024 pukul 07.53 WIB itu, kata dia tidak hanya terasa di Sukabumi dan Pandeglang. Tapi teras hingga Kota Bandung dan sekitarnya.
"Kejadian gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan kedalaman lebih dari 30 kilometer atau disebut gempa intraslab dengan mekanisme sesar mendatar," katanya.
Baca Juga: Pasca Bayah Banten, Gempabumi Terjang Laut Banda Maluku Tengah, Daryono: Tidak Picu Tsunami
Menurut data Badan Geologi, sebaran pemukiman penduduk yang dilanda guncangan gempa bumi tersebut sebagian besar terletak pada kawasan rawan bencana (KRB) gempa bumi tinggi.
Gempa bumi tersebut diperkirakan tidak akan menyebabkan tsunami meskipun lokasi pusat gempa buminya terletak di laut. Karena tidak mengakibatkan deformasi dasar laut yang dapat memicu terjadinya tsunami.
Editor: Ahmad R
Sumber: BMKG