HUT TNI ke-75 Banjiri Status WA Warga Sukabumi

5 Oktober 2020, 09:12 WIB
/

 

MEDIA PAKUAN-Ditengah pandemi wabah Covid-19, hampir seluruh whatsapp menampilkan  gambar ucapan selamat Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke-75.

Ucapan mengalir sejak tengah malam hingga menjelang siang hari. Mereka tidak hanya menampilkan gambar tentara yang tengah berbaris. Tapi status gambar dan foto menarik menarik berkaitan  dengan TNI.

Mereka mengaku bangga dengan gambar pada status  pada telepon genggam miliknya. Mereka berharap TNI di hari ulang tahunnya, tetap jaya dan mencintai rakyat. 

Baca Juga: Peringatan Hari Guru Sedunia, Senin 5 Oktober 2020, Dua Momen Bersejarah HUT TNI

"Kemannggulan antara TNI dan Rakyat harus terus terjaga. TNI tidak bisa dipisahkan dengan rakyat. Dan begitupun rakyat akan tetap bersama TNI, " kata warga Sukabumi, Adi Ramadhan. 

Dari sejarah cikal bakal TNI berawal ketika pemerintahan Soekarno membentuk Badan Keamanan Rakyat, 22 Agustus 1945 lalu.  Saat itu, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI menggelar sidang pembentukan BKR pada 22 Agustus 1945.

Dari hasil rapat yang dihadiri presiden Soekarno menyimpulkan keberadaan BKR  dipandang sangat perlu untuk menjaga memelihara keamanan.  Sehingga Presiden Soekarno pada tanggal 23 Agustus 1945 mengukuhnya. 

Baca Juga: Waspada! BMKG prediksi Hujan Deras di Sertai Angin Kencang Guyur Sukabumi dan Wilayah Jawa Barat

Pemerintah memandang BKR sangat dibutuhkan. Terutama bertugas  melakukan  pemeliharaan keamanan bersama-sama rakyat.  

Pembentukan BKR merupakan perubahan dari hasil sidang PPKI pada 19 Agustus 1945 yang sebelumnya merencanakan pembentukan tentara kebangsaan.

Perubahan tersebut akhirnya diputuskan pada 22 Agustus 1945 untuk tidak membentuk tentara kebangsaan. Keputusan ini dilandasi oleh berbagai pertimbangan politik.

Baca Juga: Ditemukan Jaman Jepang, Situs Batu Datar Jati Sukabumi Kurang Perhatian Pemerintah

Sebelumnya, para pemimpin pada waktu itu memilih untuk lebih menempuh cara diplomasi untuk memperoleh pengakuan terhadap kemerdakaan yang baru saja diproklamasikan.

BKR dibentuk seiring tentara Tentara Jepang yang masih bersenjata lengkap dengan mental yang sedang jatuh karena kalah perang, menjadi salah satu pertimbangan.

Sehingga menghindari bentrokan apabila langsung dibentuk sebuah tentara kebangsaan.

Baca Juga: [VIDEO] Reruntuhan Situs Kota Militer Jepang Hiroshima 2 Di Sukabumi Terlantar

Anggota BKR saat itu adalah para pemuda Indonesia yang sebelumnya telah mendapat pendidikan militer. Mereka terdiri dari  tentara Heiho, Pembela Tanah Air (PETA),KNIL dan lain sebagainya.

BKR tingkat pusat yang bermarkas di Jakarta dipimpin oleh Moefreni Moekmin.

Berawal dari pembentukan organisasi Badan Keamanan Rakyat (BKR) itulah selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melalui Maklumat Pemerintah tanggal 5 Oktober 1945.

Baca Juga: Pro dan Kontra, Kota Militer Jepang Hiroshima 2 Di Sukabumi.

Tentara Keamanan Rakyat kemudian berubah nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 23 Januari 1946, dan kemudian secara resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947 sebagai persatuan dua kekuatan bersenjata.

Pada tahun 1962, TNI digabungkan dengan Kepolisian Negara RI (Polri) menjadi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Namun pada 1 April 1999, TNI dan Polri secara resmi kembali dipisah. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI.

Baca Juga: Simpan Pasukan di Okinawa, AS dan Jepang Adakan Pertemuan Cegah Akses Militer Tiongkok

TNI dibagi menjadi 3 Matra/Angkatan, yaitu Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI AD), Tentara Nasional Angkatan Udara (TNI AU), dan Tentara Nasional Angkatan Laut (TNI AL).***

 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler