Pilu, Siswi SMA Meninggal saat Tes Lari Paskibraka di Lapang Cangehgar Sukabumi

19 April 2024, 19:55 WIB
Suasana di sekitar rumah duka siswi SMA di Sukabumi yang meninggal dunia usai tes lari Paskibraka. /Istimewa

MEDIA PAKUAN - Berita duka terjadi di Sukabumi saat seorang siswi SMA Negeri Cisaat bernama Kayla Nur Syifa (16) meninggal dunia usai mengikuti tes seleksi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka).

Dikabarkan, siswi warga Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi tersebut meninggal setelah tes lari di Lapang Cangehgar, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi pada Jum'at 19 April 2024 pagi

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi Tri Romadono mengatakan, almarhumah meninggal seketika usai menyelesaikan tes lari selama 12 menit. Awalnya sekitar pukul 07.00 WIB para peserta mulai mengikuti tes lari. Tanpa disangka, Kayla kejang-kejang saat hendak beristirahat.

"Pasca selesai sudah buka nomor dada dan lain lain kan pendinginan sambil jalan, dia langsung berhenti memang, pas mau istirahat dia diam langsung jatuh pingsan di tempat yang tadi tapi sudah istirahat sudah selesai, pendinginan, kan jalan dulu udah copot nomor dada. Kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang," ujarnya, Jum'at 19 April 2024.

Baca Juga: Ngerem Depan di Jalan Berpasir di Sukabumi, Pengendara Honda Beat Tergelincir Cium Aspal

"Terus lagi mengeluarkan busa, terus mata sudah mulai berbalik terus nadi itu udah sulit untuk diraba, hari itu jam itu setengah 8 kurang. Setelah itu cepat langsung dibawa ke RSUD Pelabuhanratu, dipusatkan di sana kan jaraknya deket supaya penanganan lebih lanjut. Ternyata pas hasil rumah sakit pas diraba sudah tidak ada," tambahnya.

Menurut Tri, sebelumnya Kayla telah lolos berbagai tes untuk mengikuti seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, termasuk tes kesehatan.

"Kan hari Rabu mulai tes kesehatan dicek semua tinggi badan tensi semua normal lolos kan sistemnya gugur ya. Kemudian tes berikutnya hari Kamisnya itu tes parade PBB baris berbaris kan harus itu utama pokok panitian kan kita juga dilibatkan semua TN, Polri, Pol PP mendampingi tiap waktu 3 hari ini selalu stand by. Hari ketiga kesamaptaan tadi pagi kami udah lapor ke pimpinan juga," ucapnya.

"Beliau mungkin semangat sekali jadi mengabaikan mungkin kondisi beliau. Kalau anak-anak kan mungkin semangat jadi mengabaikan itu. Beliau tidak menyampaikan keluhan itu, karena pada waktu tanggal 17 hari Rabu kita kan tes kesehatan diwawancara skrining penyakit apa, cuma mungkin beliau tidak menyatakan bahwa punya riwayat, cuman belum, beliau tidak menyampaikan," paparnya.

Baca Juga: Investasi Bodong Berkedok Gadai Rumah, Belasan Warga Sukabumi jadi Korban

Sementara itu paman Kayla, Jajat Sudrajat (58) mengatakan, dirinya awal mula mengetahui peristiwa tersebut dari adiknya sekitar pukul 11.00 WIB.

"Iya, waktu itu ade saya ini datang ke rumah sekitar pukul 11.00 WIB dan mencerikatakan bahwa Syifa meninggal dunia," ungkapnya.

Setelah itu, orang tua Kayla dan pihak sekolah berangkat ke Palabuhanratu menjemput jenazah anaknya untuk dibawa ke rumah duka di Jalan Raya Babakan Damai, Kampung Gunungguruh, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

"Iya, itu dibelakang akan dimakamkannya. Jujur, saya juga merasa kaget dan sangat terkejut yah, setelah mendengar saudara saya ini meninggal dunia. Karena, Syifa ini tidak memiliki riwayat penyakit apapun. Jadi, Syifa itu merupakan anak ke 2 dari dua bersaudara atau anak bungsu yah. Nah, kakaknya gak ada di sini, ia lagi berada di Lampung," jelasnya.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler