Erupsi Gunung Marapi Makin Berbahaya, BPBD Agam Sumatera Barat Himbau Ratusan KK Pindah: Di Zona Merah

12 Januari 2024, 18:55 WIB
Letusan Gunung Marapi di Sumatera Barat. Sebanyak 77 warga diketahui berada di zona bahaya radius 4,5 kilometer dan segera diungsikan /ANTARA/Altas Maulana/

MEDIA PAKUAN - Ratusan kepala keluarga (KK) yang berada dikaki Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sudah diminta untuk dievakuasi ke rumah sanak saudara.  Hal tersebut seiring potensi erupsi Gunung Marapi semakin meningkat.

Mereka bertempat tinggal hanya di radius 4,5 kilometer dari titik kawah Marapi yang kini sewakti-waktu erupsi. Mereka berada di zona  berbahaya.

Hal tersebut diungkapkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Dari hasil pendatan sementara tercatat masih ada sekitar 126 jiwa di dua desa atau nagari yang berada di radius 4,5 kilometer kawah Marapi.

"Berdasarkan data sementara 126 jiwa itu berada di Nagari Bukit Batabuah Kecamatan Canduang dan Nagari Sungai Pua Kecamatan Sungai Pua," ucap Kepala Pelaksana BPBD Agam Bambang Warsito di Lubuk Basung.

 Baca Juga: Inilah Kuliner Sukabumi, Nikmatnya Ramen Daging Ikan Cakalang Toping Jamur Crispy: Mampu Goyang Lidah

Ia menyebutkan di Desa atau Nagari Bukik Batabuah terdapat 31 Kepala Keluarga (KK) dengan total 100 jiwa yang tinggal di 27 unit rumah.

"Di Nagari Bukik Batabuah itu Lokasinya di Kalimpariak terdapat 12 unit rumah, 13 KK dengan 47 jiwa. Kemudian Tabek Gadang dengan lima unit rumah yang dihuni enam KK berisi 24 jiwa," ujar Bambang.

Selanjutnya di Dusun Bareco tercatat ada lima unit rumah yang dihuni oleh 6 KK dengan toral 17 jiwa dan di Ateh Rubai ada lima unit rumah yang dihuni 6 KK dengan total 12 jiwa.

 Baca Juga: Waspada Musim Hujan, 4 Jenis Penyakit Ketika Sering Terkena Air Banjir: Benarkah Penyakit Menjengkelkan?

"Selain di Bukik Batabuah, di Jorong Limo Kampuang Sungai Pua terdapat 9 rumah yang dihuni 9 KK, 26 jiwa," ucap dia.

Menurutnya, masyarakat yang tinggal di radius 4,5 kilometer ini sudah diminta untuk dievakuasi ke rumah sanak saudara. Hal ini telah disosialisasikan kepada masyarakat yang berada di zona berbahaya.

"Tapi untuk evakuasi itu tidak mudah, karena masyarakat harus meninggalkan ternak dan ladang," ujar Bambang Warsito.

 Baca Juga: Pasca OTT Bupati Labuhan Batu Sumut, Tim Satgas Pemberantasan Korupsi Terus Gali Informasi: Mungkin Bertambah?

Sesuai keputusan yang telah dibicarakan dengan pihak terkait lainnya, saat siang hari, masyarakat boleh beraktivitas seperti biasanya dan saat malam hari  harus mengungsi ke rumah saudara.***

 

 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler