Terkagum, Anies Baswedan Sebut Seni Budaya di Ponpes Dzikir Al Fath sudah jadi Inovasi

21 September 2023, 10:15 WIB
Anies Baswedan digotong menggunakan lisung saat berkunjung ke Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi. /Manaf Muhammad/Media Pakuan

 

MEDIA PAKUAN - Puncak rangkaian kegiatan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan ke Sukabumi ditutup dengan sholawat bersama di Ponpes Dzikir Al Fath kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi Jawa Barat, Rabu 20 September 2023.

Berdasarkan pantauan Media Pakuan di lokasi, Anies Baswedan tiba di Ponpes Dzikir Al Fath sekitar pukul 22.00 WIB. Dia langsung digotong menggunakan Lisung dan disambut penampilan pencak silat dari para santri serta permainan Boles (bola tangan api).

Lantunan sholawat dari ribuan santri dan jama'ah juga mengiringi kedatangan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut hingga naik ke atas panggung. 

"Saya merasakan di tempat ini sebuah pondok yang memfasilitasi tumbuhnya termasuk budaya budaya yang bukan hanya dilestarikan ketika budaya hanya dilestarikan maka dia hanya akan menjadi masa lalu. Tapi juga budaya yang dikembangkan sehingga dia jadi bagian masa depan," kata Anies Baswedan, Rabu 20 September 2023 malam.

Baca Juga: Optimis Anies Baswedan, Datangi Sukabumi di Basis Suara Prabowo: Ziarah Makam KH Ahmad Sanusi

Dia mengapresiasi seni budaya yang diajarkan Ponpes Dzikir Al Fath kepada para santri. Sebab di dalam budayanya terdapat nilai-nilai kehidupan yang penting untuk diaplikasikan.

"Sebagian dari kita yang berada di wilayah politik itu Senangnya bikin yang bisa difoto supaya di pemilu selanjutnya bisa ditunjukin. Akhlak di mana potretnya? Karakter di mana fotonya? Orang yang menjunjung tinggi budaya di mana fotonya? Itu semua yang tidak bisa ditunjukkan fotonya itulah yang dinamakan warisan budaya tak benda," ujarnya.

"Kami melihat kekuatan bangsa kita justru pada budaya yang memiliki usia ratus bahkan ribuan tahun, bila itu tidak mendapatkan perhatian maka dia akan dilibas dengan pergerakan informasi yang luar biasa kuat," ucapnya.

Di sisi lain seni budaya yang dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath menurut Anies Baswedan bukan hanya sebagai tradisi namun juga inovasi.

Baca Juga: Ziarah ke Ponpes Syamsul Ulum, Anies Baswedan Cerita Kisah Persahabatan KH Ahmad Sanusi - AR Baswedan

"Dan budaya ini harus terus menerus dilakukan terobosan terus menerus dilakukan pengembangan. Keberanian untuk melakukan terobosan ini yang harus dilakukan karena yang disebut budaya adalah inovasi di masa lalu," jelasnya.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana menambahkan, seni budaya yang lahir dan dikembangkan di pesantrennya sudah menjadi ciri khas kearifan lokal yang diajarkan kepada santri, terutama pencak silat, Ngagotong Lisung, dan Bola Leungeun Seneu (Boles). Sebab menurutnya hal tersebut sesuai dengan ajaran Islam yakni mengajarkan melalui kisah atau nilai-nilai di masa lalu. Dia pun mengapresiasi atas kepedulian Anies terhadap seni budaya.

"Dalam konsep Islam yang namanya pelajaran yang terpenting disebutnya hikmatun balighoh yaitu pelajaran yang sempurna itu adalah minal anbai dari kisah dari sejarah maka beliau juga masuk ke museum melihat benda benda budaya dan beliau sangat terkagum kagum, karena kita ada hari ini karena ada orang tua kita masa dulu kita tidak bisa melihat ke depan kalau kita tidak bisa melihat masa lalu maka jangan sepelekan sejarah, sejarah juga ditampilkan dalam bentuk warisan budaya tak benda dan warisan budaya benda," ujarnya.

"Dari kunjungan ini kita memahami bahwa seorang pemimpin negara yang negarawan ini sangat menghargai seni budaya dan sejarah. Maka pak Anies Baswedan termasuk orang yang menghargai mengapresiasi seni budaya masa lalu sehingga dia menjadi seorang yang visioner maka pemimpin kalau tidak memiliki jiwa visioner jiwa melihat ke depan maka dia tidak bisa memimpin maka orang yang akan memimpin wajib memahami kearifan lokal dan melaksanakannya wajib memahami sejarah bangsanya," ucapnya.

Baca Juga: Tanggapi Isu Dua Poros di Pilpres 2024, Anies Baswedan Fokus pada Koalisinya

Kunjungan Anies Baswedan di Ponpes Dzikir Al Fath diakhiri dengan melihat koleksi sejarah yang ada di Museum Prabu Siliwangi dan diberi cinderamata Golok Kala Petok.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler