Pelopor Kurikulum Pencak Silat, Pesantren Dzikir Al Fath Jadi Rujukan IPSI Jawa Barat untuk Menyusun Mulok

4 November 2022, 20:25 WIB
Penampilan pencak silat santri Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi. /Manaf Muhammad

MEDIA PAKUAN - Ponpes Dzikir Al Fath Kota Sukabumi salah satu pesantren yang fokus menjadikan pencak silat sebagai keunggulan.

Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Muhammad Fajar Laksana mengatakan pencak silat menjadi materi pelajaran utama para santri sejak awal pesantren didirikan.

Kali ini pencak silat di Ponpes Dzikir Al Fath telah resmi dijadikan kurikulum pelajaran yang sudah disusun dan akan menyesuaikan dengan standarisasi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).

Dia mengatakan kurikulum pencak silat yang dibentuknya akan diramu dengan materi wajib sesuai IPSI Jawa Barat dan kurikulum pencak silat dari aliran khas Sang Maung Bodas.

Baca Juga: Hormati Tragedi Itaewon, Genie Music Awards 2022 Batal Red Carpet

"Sehubungan ada materi kurikulum yang kewenangan dan aspek legalnya serta pengertian dan pemahamannya itu ada di IPSI Jabar salah satunya contoh tentang peraturan organisasi pertandingan IPSI. Kedua di IPSI Jabar itu ada jurus khas IPSI jurus TGR (Tunggal, Ganda, Regu) ini," kata KH Fajar, Jum'at 4 November 2022.

Adapun aliran pencak silat Sang Maung Bodas yang diajarkan meliputi jurus Maung Keubet, jurus Golok Kala Petok, jurus Panca Kinanti, maen Boles, dan Ngagotong Lisung.

KH Fajar mengatakan sejauh ini telah menjalankan kurikulum pencak silat dengan materi khas dari PS Maung Bodas, namun masih menanti materi dari IPSI oleh tenaga pengajar yang kompeten.

"Kami mohon dari IPSI lah yang lebih kompeten yang mengajarkan kami kenapa karena di IPSI ini sudah terbukti juara dunia sudah banyak dan juga IPSI Jabar ini terbaik kemarin dalam PON itu medali emas terbanyak tentu karena IPSI Jabar punya tenaga terlatih," ungkapnya.

Baca Juga: Cegah Narkoba Merebak, BNN Kabupaten Sukabumi Lakukan Pencegahan dan Pemberantasan: Dikalangan Para Pelajar

Selain itu, dia berharap IPSI Jawa Barat dapat menjadikan pencak silat bukan hanya sebatas hobi dan seni budaya akan tetapi menjadi sebuah profesi keahlian.

"Dan meminta agar diberikan Diklat khusus untuk mendapat license sertifikat pengajar, wasit, juri, kan ga bisa oleh kita itu kewenangan IPSI," kata KH Fajar.

"Dengan beladiri (pencak silat) punya rasa bangga dengan beladiri ini punya kepercayaan diri tinggi tentu harkat martabat manusia akan tinggi ketika mereka mempelajari ilmu beladiri pencak silat maka otomatis akan diminati pencak silat itu," ujarnya.

Di kesempatan sama, Ketua IPSI provinsi Jawa Barat Phinera Wijaya mengatakan sangat terinspirasi dengan terobosan membuat kurikulum pencak silat yang dilakukan Ponpes Dzikir Al Fath.

Baca Juga: Lesti Kejora Raih 3 Penghargaan di Indonesian Dangdut Award 2022

"Karena pondok pesantren Al Fath ini meluncurkan pembuatan kurikulum yang akan diajarkan di sembilan tingkatan ya mulai dari paud sampai tingkatan sekolah paling tinggi perguruan tinggi jadi kami tentunya memberikan apresiasi setinggi tingginya terutama kepada KH Fajar Laksana sebagai pimpinan pondok pesantren Al Fath karena kami pun di tingkat Jawa Barat saat ini dalam proses, proses mulok (muatan lokal) proses pembuatan kurikulum juga tiba tiba Al Fath sudah membuat jadi mungkin ini jadi bahan referensi juga kami di Jawa Barat," kata Phinera Wijaya.

Dia pun berjanji akan memberikan sumber daya manusia (SDM) pelatih untuk melaksanakan kurikulum pencak silat di Ponpes Dzikir Al Fath.

"Kami IPSI Jawa Barat sudah menjanjikan akan memberikan pengajar pengajar atau guru guru terbaik bagi pesantren Al Fath kenapa karena terus terang ini pionir," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, diresmikan kurikulum pencak silat yang diinisiasi Ponpes Dzikir Al Fath dan akan menjadi prototipe bagi muatan lokal pencak silat di seluruh sekolah atau lembaga pendidikan se Jawa Barat.

Peresmian kurikulum pencak silat juga dihadiri oleh ketua IPSI Kota Sukabumi Mohamad Muraz, serta jajaran IPSI Jawa Barat.***

Editor: Manaf Muhammad

Tags

Terkini

Terpopuler