MEDIA PAKUAN - Kejadian pengeroyokan yang dilakukan kelompok bermotor kembali terjadi di Sukabumi kali ini berlokasi di dekat markas Kodim 0607 di Jalan RA Kosasih, Sukaraja kabupaten Sukabumi.
Peristiwa itu disaksikan warga setempat. Menurut tukang bengkel berinisial IG (40), keributan kejar kejaran gerombolan bermotor sudah tampak dari arah Kota Sukabumi.
Sekitar pukul 02.00 WIB Minggu 30 Oktober 2022, kata IG, satu korban sudah terkapar bersimbah darah di seberang bengkelnya.
Spontan dirinya langsung menghampiri korban serta satu orang yang satu motor dengan korban.
"Di jalan juga sudah dibacok, dipepet. Ada lima motor lah, kalau korban dua orang satu motor yang jatuh. Motornya saya pegang, beat hijau," katanya di sekitar lokasi kejadian, Minggu 30 Oktober 2022.
Menurutnya korban mengalami luka di bagian kening dan pipi kanan. Dia langsung membantu menolong korban. Tak lama kemudian aparat kepolisian dan pihak berwajib langsung datang ke TKP.
"Di badan nggak begitu (kelihatan) tapi di kepala (terlihat luka) dia juga sudah nggak sadar itu. Ada yang lihat bawa sajam (senjata tajam) semacam gir, saya bertiga dibawa ke kantor polisi untuk jadi saksi," jelasnya.
Terpisah, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin membenarkan peristiwa pengeroyokan tersebut, namun belum merincikannya. "Iya betul kejadiannya," kata Zainal Abidin.
Baca Juga: Rektor IMWI Bikin Haru, Walikota Sukabumi Apresiasi Wisudawan Anggota PWI, Fahmi Berpesan Begini
Di sisi lain, Kapolsek Sukaraja Resor Sukabumi Kota Kompol Dedi Suryadi mengatakan luka yang dialami korban bukan dari bekas serangan senjata tajam.
"Luka parud di kening dan pipi kanan, memar biru di mata sebelah kanan, tidak ada luka senjata tajam," katanya.
Pihaknya saat ini masih menyelidiki dugaan geng motor yang kembali berkeliaran menebar kekerasan di wilayah Sukabumi. "Diduganya itu kelompok motor, tapi kasusnya masih dalam lidik," ujarnya.
Korban langsung dibawa ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk mendapat pertolongan medis.
Namun hingga saat ini, pihak RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi belum memberi keterangan mengenai kondisi korban penganiayaan berandalan bermotor.***