Kota Sukabumi Darurat Banjir dan Longsor, Walikota Beri Peringatan Dini, Fahmi: Minimalisir Dampak Bencana

22 November 2021, 18:30 WIB
Petugas BPBD Kota Sukabumi tengah mengevakuasi warga tertimpa bencana. Kini Kota Sukabumi dinyatakan darurat bencana dan tanah longsor /Manaf muhammad/

MEDIA PAKUAN - Bencana hidrometeorologi sepanjang bulan November 2021 dalam kurun waktu dua dasarian atau dua puluh hari pertama jumlahnya cukup masif.

Dari data yang berhasil dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Seperti diketahui hujan deras kerap melanda Kota Sukabumi sepanjang bulan November. Kondisi memicu terjadinya bencana karena tidak dapat diantisipasi dengan lingkungan yang baik.

Baca Juga: Tata Cara Mandi Junub Beserta Niat dan Artinya

Dari hasil assessment, total kerugian yang ditanggung mencapai kurang lebih Rp 1.677.122.850 dengan yang paling berdampak adalah tanah longsor yang menimbulkan kerugian Rp 911.872.850 lalu diikuti banjir sebesar Rp  597.500.000 kemudian cuaca ekstrem sebesar Rp 167.750.000.

Kerugian tersebut berasal dari rusaknya beberapa fasilitas umum seperti jalan, pusat pendidikan, dan rumah ibadah. Selanjutnya kerugian dialami dari kerusakan rumah warga.

Total area yang terdampak dari bencana sepanjang November 2021 seluas kurang lebih 1,077 ha.

Baca Juga: Khasiat Ramuan Jahe dan Bawang Putih Tidak Terbantahkan, Mampu Meningkatkan Vitalitas Pria: Aman Dikonsumsi

"Banjir 9 kasus yang berada di Kelurahan Limus Nunggal, Gedong Panjang, Tipar, Jaya raksa , Nanggeleng, Selabatu, Sudajaya Hilir dan Cipanengah. Banjir ini diprakirakan taksiran kerugian mencapai  Rp 597.500.000 dengan area terdampak 4440 m²," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani, Senin 22 November 2021.

"Kemudian tanah longsor tersebar di Subang Jaya, Cipanengah, Baros, Nanggeleng, Sriwedari, Karang Tengah, Sindang Palay, Lembursitu, Cibeureum Hilir, Tipar dan Selabatu dengan prakiraan kerugian Rp 911.872.850 dengan area terdampak 6010 m²," ucapnya.

Baca Juga: TKI Takjub Terhadap Orang Pakistan, Bersihkan Apartemen 5 Lantai 2 Kali Seminggu dan Nyuci 30 Mobil Sehari

"Lalu cuaca ekstrem terjadi di Cikundul, Kebonjati, Jayaraksa, Sriwedari, Limus Nunggal dan Dayeuh luhur dengan luas area terdampak 322m² dan kerugian kurang lebih Rp 167.750.000," jelasnya.

Dari maraknya kejadian bencana sepanjang bulan November tersebut, walikota Sukabumi mengimbau seluruh masyarakat untuk waspada akan potensi terjadinya bencana susulan sebab cuaca ekstrem dan hujan deras diperkirakan terjadi hingga April 2022.

"BPBD dan perangkat daerah melaksanakan upaya kesiapsiagaan darurat untuk meminimalisir dampak dari bencana banjir dan tanah longsor yang bersifat cepat dan tepat," kata Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Senin 22 November 2021.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan

Tags

Terkini

Terpopuler